Parkir Elektronik di Semarang Belum Optimal, Ini Penyebabnya
Parkir elektronik di Semarang belum optimal karena kendala SDM jukir dan kebiasaan masyarakat. Dishub targetkan 700 titik di 2025.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sistem parkir elektronik di Kota Semarang dinilai belum optimal, meski menunjukkan peningkatan pendapatan parkir tepi jalan.
Kabid Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Gama Ekawira Arga Nugraha, mengakui masih ada tantangan dalam implementasi sistem ini.
"Kami mengakui di Kota Semarang belum optimal. Tapi, ada peningkatan," ujar Gama, Selasa (14/1/2025).
Gama menyebutkan, salah satu kendala utama adalah sumber daya manusia (SDM).
Banyak juru parkir (jukir) yang belum terbiasa menggunakan aplikasi di gadget.
Untuk mengatasi ini, Dishub rutin mengadakan penyuluhan kepada jukir.
Selain itu, Dishub juga memonitor aktivitas parkir elektronik melalui sistem.
Jika ditemukan jukir yang tidak mengaktifkan aplikasi, petugas Dishub akan turun langsung untuk memastikan penyebabnya.
"Jukir yang tidak sesuai ketentuan akan dievaluasi. Kami fokus meningkatkan kemampuan SDM," jelas Gama.
Kesiapan masyarakat juga menjadi tantangan lain.
Sebagian pengguna parkir masih lebih memilih transaksi tunai, baik karena tidak memiliki e-wallet maupun karena kecepatan transaksi manual dianggap lebih praktis.
"Transaksi elektronik memang butuh waktu lebih lama dibanding manual. Kami akan mengoptimalkan aplikasi agar prosesnya lebih cepat," tambahnya.
Saat ini, terdapat 450 titik parkir elektronik di Kota Semarang.
Pada 2025, Dishub menargetkan peningkatan menjadi 700 titik, dengan tambahan 250 titik baru di wilayah yang belum terjangkau parkir elektronik.
"Sejumlah jukir manual akan kami beri penyuluhan untuk mendukung rencana penambahan titik parkir elektronik," ungkap Gama.
Dishub Kota Semarang berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan parkir elektronik guna mendukung digitalisasi di sektor transportasi kota.
Sering Mogok Hingga Keluarkan Asap Hitam Pekat, Warga Soroti Kondisi Terkini BRT Trans Semarang |
![]() |
---|
Tanggapi BRT Sering Mogok, Dewan: Perlu Diremajakan dan Penambahan Armada Cadangan |
![]() |
---|
Realisasi Penjualan Rumah Terganjal Masalah SLIK Pinjaman Online dan Kartu Kredit |
![]() |
---|
UNNES Dorong Guru SMP di Semarang Kuasai Literasi Multimodal lewat Pengembangan Modul Ajar Inovatif |
![]() |
---|
Alasan Jaksa Tolak Jalan Damai Lima Mahasiswa Kasus Kerusuhan May Day Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.