Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Amerika Serikat

UPDATE : Jumlah Korban Jiwa Kebakaran Los Angeles Jadi 24 Orang

Hingga kini, jumlah korban jiwa kebakaran Los Angeles menjadi 24 orang. Petugas pemadam terus berusaha mengatasi kobaran api di beberapa titik.

LATIMES.COM
Penyebab Kebakaran Dahsyat Los Angeles, Api Dibawa Angin Santa Ana Berkecepatan 112 Km/jam 

TRIBUNJATENG.COM, LOS ANGELES -- Hingga kini, jumlah korban jiwa kebakaran Los Angeles menjadi 24 orang. Petugas pemadam terus berusaha mengatasi kobaran api di beberapa titik.

Menurut Gubernur California Gavin Newsom, kebakaran Los Angeles menjadi bencana alam paling dahsyat dalam sejarah AS. Pasalnya, bencana ini telah menghancurkan ribuan rumah dan memaksa 100.000 orang untuk mengungsi.

Newsom mengatakan kepada NBC News, kebakaran tersebut kemungkinan akan menjadi bencana alam terburuk dalam sejarah AS dalam hal biaya yang terkait. Pemeriksa Medis Los Angeles County melaporkan 24 kematian akibat kebakaran tersebut.

Diketahui, api telah membakar seluruh lingkungan menjadi puing-puing yang membara, meratakan rumah-rumah orang kaya dan terkenal serta rumah orang-orang biasa, dan meninggalkan pemandangan yang mengerikan. Para pejabat mengatakan sebanyak 12.000 bangunan telah rusak atau hancur. "LA County mengalami malam yang penuh teror dan patah hati yang tak terbayangkan," kata Pengawas Kabupaten Los Angeles, Lindsey Horvath, sebagaimana diberitakan Reuters, pada Senin (11/1).

Sementara itu, Kepala Pemadam Kebakaran Daerah Los Angeles, Anthony Marrone, pada Minggu (12/1) mengatakan, puluhan ribu pengungsi akibat kebakaran Los Angeles tak bisa kembali, setidaknya hingga Kamis (16/1). Diketahui, para pengungsi berbaris di pos pemeriksaan agar dapat masuk ke zona evakuasi yang dibuat untuk kebakaran Palisades dan Eaton.

Menurut Marrone, banyak warga yang berusaha kembali ke rumah untuk mengambil obat-obatan atau pakaian yang tidak sempat mereka ambil. Akan tetapi yang lain hanya ingin mengetahui apakah rumah mereka selamat.

Marrone mengatakan, embusan angin kencang yang diperkirakan terjadi minggu ini mengakibatkan keadaan darurat kebakaran masih terjadi. "Mereka tidak dapat pulang, hanya karena tidak aman. Ini prioritas kolektif untuk dapat mengembalikan penduduk ke rumah mereka secepat mungkin," katanya dalam konferensi pers, dikutip dari AFP, pada Senin.

"Yakinlah, bahwa Kamis pagi, kita akan mulai berbicara tentang repopulasi," lanjutnya.

Marrone mengatakan, sebuah sistem sedang dikembangkan untuk memungkinkan warga yang dievakuasi dapat mengakses internet untuk melihat apakah rumah mereka rusak atau hancur.

Di sisi lain, antrean sepanjang beberapa blok kota telah membuat orang menunggu hingga 11 jam untuk kunjungan singkat dengan pengawalan ke rumah mereka di zona evakuasi.

Seorang perempuan, Janelle, mengatakan kepada penyiar KTLA, dia tahu rumahnya telah hilang, tetapi dia perlu memastikan langsung. "Saya melihat foto-fotonya, saya melihat videonya, dan saya hanya ingin melihatnya dengan mata kepala sendiri," katanya dengan suara bergetar.

"Saya tahu itu telah hilang, tetapi saya hanya ingin melihatnya sendiri," imbuhnya.

Anggota Dewan Kota Los Angeles Traci Park mengatakan, dia memahami penderitaan mereka yang terkena dampak, tetapi kondisinya saat ini terlalu sulit. "Ini adalah keputusan yang sulit, dan saya tahu bahwa banyak konstituen saya kecewa dan frustrasi, tetapi keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama kami," katanya.(kps/afp/Tribunnews)

Baca juga: LDII dan Lemhannas RI Siap Bersinergi Memperkuat Nilai Kebangsaan di Era Globalisasi

Baca juga: Markas GRIB di Blora Digeruduk Puluhan Anggota Ormas Pemuda Pancasila, Ini Duduk Perkaranya

Baca juga: Video Aipda Robig Serahkan Memori Banding Tolak Dipecat dari Polri

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved