Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Sosok Kakek Amad, Veteran Perang Yang Berjuang Mencari Makam Istrinya Selama 70 Tahun Tak Sia-sia

Inilah sosok kakek Amad, veteran perang berusia 103 tahun yang mencari makam istrinya, Supiah.

Editor: raka f pujangga
Kompas.com
Kisah kakek Amad (103), seorang veteran perang Republik Indonesia (RI) yang mencari makam istrinya, Supiah, selama 70 tahun. 

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok kakek Amad, veteran perang berusia 103 tahun yang mencari makam istrinya, Supiah.

Penantian kakek Amad mencari makam istrinya selama 70 tahun pun tak sia-sia.

Beruntung sebelum akhir hayatnya, Kakek Amad bisa menemukan makam istrinya.

Baca juga: HUT LVRI ke 68, Alfamart Bagikan Tali Asih untuk Veteran Pemalang

Cinta kakek Amad untuk sang istri tetap abadi meski keduanya sudah dipisahkan maut.

Bahkan, jauh sebelum Amad dan Supiah dipisahkan maut, keduanya sudah lebih dulu berpisah akibat kondisi perang melawan penjajah.

Amad merupakan seorang tentara yang harus siap kapan pun saja untuk bertugas.

Apalagi ketika itu Indonesia sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamirkan Soekarno.

Kondisi tersebut membut Amad dan Supiah harus berpisah meski ketik itu keduanya baru melangsungkan pernikahan.

Adapun diketahui, Amad dan Supihan bertemu pertama kli di Kabupaten Pasurun.

Saat itu, Amad tengah dalam pelarian setelah dirinya dan para pejuang lainnya merobek bendera Belanda di Hotel Yamato pad 19 September 1945.

Sedangkan, Supiah saat itu bekerja kepada seorang Tionghoa di Desa Tretes, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Seketika, Amad langsung jatuh hati saat pertama kali bertemu Supiah. 

Tanpa basa-basi, mantan tentara Heiho (tentara bentukan Jepang) ini meminta izin kepada majikan Supiah untuk menikahi gadis asal Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, itu. 

"Ketemunya di Tretes, saya bilang sama majikannya, saya panggilnya cim. Cim ini pembantunya mau saya nikahi terus saya bawa pulang ke Lumajang, dibolehin sama cim itu malah saya dikasih uang, enggak tahu berapa uangnya, gambar Gatotkoco," kenang Amad di Lumajang, Minggu (19/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Amad dan Supiah lantas pulang ke Lumajang. Keduanya berjalan kaki dari Pasuruan sampai Lumajang, membelah hutan di lereng Gunung Semeru. 

Tanpa bekal apa pun, pasangan muda ini berjalan selangkah demi selangkah sampai akhirnya tiba di rumah Supiah setelah menempuh dua hari perjalanan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved