Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Gebrakan Sang Pemimpin

7 Poin Penting Medical Check Up Gratis di Hari Ulang Tahun 2025: Berlaku Satu Bulan Setelah Ultah

Program medical check up gratis atau skrinning kesehatan dari pemerintah akan dimulai pada Februari 2025.

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
IST
Ilustrasi: Suasana saat Medical Check Up (MCU) di Auditorium Ir Widjatmoko USM 

TRIBUNJATENG.COM - Program medical check up gratis atau skrinning kesehatan dari pemerintah akan dimulai pada Februari 2025.

Program ini menyasar masyarakat yang selama ini belum pernah menjalani skrining atau tes kesehatan.

Dalam program ini, ada 4 kelompok kategori yang akan menerima fasilitas gratis, yaitu balita, anak-anak, remaja, dewasa dan lanjut usia.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi berharap masyarakat bisa mencegah penyakit yang berkaitan dengan kardiovaskular seperti stroke, jantung dan darah tinggi.

“Kalau kita bisa cegah gula dan hipertensi (darah tinggi) sejak ini, InsyaAllah kita tidak kena stroke, enggak cuci darah, enggak kena mata,” ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

Lalu apa saja poin dalam pemeriksaan gratis ini? 

Berikut rangkumannya:

1. Dilakukan di 30 ribu fasilitas kesehatan

Pemerintah telah menyiapkan 10.000 pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas dan 20 ribu klinik swasta untuk mendukung program ini.

Program ini akan menyasar 280 juta orang.

“Tapi, program yang menjangkau 280 juta orang itu sangat langka,” ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

 Meski begitu, skrining kesehatan gratis di puskesmas dan klinik hanya berlaku untuk bayi, balita, dewasa, dan lansia.

2. Skrinning untuk anak-anak diadakan di sekolah

Sedangkan skrinning kesehatan untuk anak-anak akan dilakukan di sekolah.

"Kalau 280 juta ke klinik dan puskesmas enggak akan cukup. Jadi, anak sekolah dibagi ke 300.000 sekolah," ujar Budi Gunadi dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025).

Anak-anak akan dicek kesehatannya bukan di hari ulang tahun, melainkan saat sekolah.

3. Kuota 

Untuk bayi yang baru lahir akan mendapat skrinning kesehatan gratis sebanyak 6 kali.

Sedangkan balita akan dicek sebanyak 8 kali, anak-anak sepuluh dan dewasa serta lansia 19 kali.

4. Menggunakan aplikai Satu Sehat dan Whatsapp

Untuk mendapatkan layanan ini, masyarakat pun dihimbau mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile dan Whatsapp di ponsel.

Aplikasi Satu Sehat diperlukan untuk mendaftar antrean, sedangkan WA digunakan untuk menerima laporan kesehatan.

Sedangkan untuk anak-anak atau lansia yang tidak memiliki ponsel bisa ditambahkan sebagai profil tertaut di akun Satu Sehat mobile milik anggota keluarga lain agar bisa mendapat antrian kesehatan.

5. Berlaku satu bulan setelah ultah

Budi Gunadi menjelaskan jika program ini berlaku satu bulan setelah hari ulang tahun.

Khusus bagi masyarakat yang ulang tahun pada Januari- Maret, bisa melakukan skrinning kesehatan gratis sampai April.

“Untuk yang ulang tahun berikutnya dilakukan ditawarkan setiap dia ulang tahun sampai satu bulan sesudahnya,” jelas Budi.

 Meski begitu, ia menegaskan, skrining kesehatan gratis tidak sama dengan medical check up di rumah sakit. 

“Ini yang very basic, yang tidak pernah diukur sama sekali tekanan darahnya,” jelasnya.

6. Anak-anak dan Lansia diperiksa kesehatan mental

Pemerintah tah hanya melakukan pemeriksaan untuk fisik saja, tetapi juga mental.

Pemeriksaan mental akan dilakukan ke anak-anak, dewasa dan lansia.

“Padahal, data menunjukkan 1 dari 10 orang mengalami gangguan mental seperti anxiety, depresi, atau bipolar, sama seperti penyakit jantung. Ini perlu penanganan serius,” imbuh Budi dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/1/2025). 

Metode skrining untuk kesehatan mental dilakukan dengan mengisi kuesioner untuk mengidentifikasi gangguan sejak dini.

7. Pakai BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan akan dipakai untuk skrinning kesehatan ini.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan, Azhar Jaya.

BPJS Kesehatan dijadikan syarat pengecekkan kesehatan untuk mengantisipasi dan tindak lanjut dari hasil skrining, misalnya apabila perlu dirujuk. 

“Selain itu, kita ingin meningkatkan partisipasi masyarakat agar patuh dan mengikuti program BPJS,” ujar Azhar dikutip dari Antara, Rabu (15/1/2025). 

Kementerian Kesehatan memberikan tenggat waktu selama 30 hari sejak tanggal lahir untuk reaktivasi kepesertaan ataupun mendaftar untuk mengikuti skrining kesehatan gratis. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved