Banjir Grobogan
Minta Bantuan Pak Prabowo, Ratusan Pengungsi Banjir di Baturangung Grobogan Butuh Makanan dan Obat
Empat titik tanggul di Desa Baturagung jebol dan aIr langsung menyapu pemukiman warga.
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, diterjang banjir bandang, Selasa (21/1/2025).
Empat titik tanggul di Desa Baturagung jebol dan aIr langsung menyapu pemukiman warga.
Ratusan rumah tergenang, belasan rumah hancur, dan tiga rumah ludes terbawa derasnya aliran air.
Baca juga: Jalan Semarang-Purwodadi Ditutup karena Tanggul Sungai Tuntang Demak Jebol, Ini Jalan Alternatifnya
Banjir mulai terjadi pada pagi hari setelah curah hujan yang sangat tinggi sejak Senin (20/1/2025) malam.
Tanggul yang tak bisa menahan air seketika jebol.
Saat ini ratusan warga mengungsi dan membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian kering, dan obat-obatan.
Di Desa Baturagung terdapat tiga lokasi pengungsian, yakni di Balai Desa Baturagung, masjid Dusun Lanjaran, dan masjid Dusun Mintreng.
Henni Prasetyo, Kadus Dusun Tutup, Desa Baturagung mengungkapkan, saat ini ratusan warga mengungsi.
"Ada empat titik tanggul jebol di wilayah Baturagung, ada sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi, 15 rumah yang hanyut, perabotan rumah, mobil dan motor ikut hanyut, tidak ada korban jiwa," kata Henni Prasetyo saat ditemui TribunJateng.com di lokasi pengungsian Balaidesa Baturagung, Selasa (21/1/2025).
Lebih lanjut pihaknya bersama warga juga turut membantu mengamankan barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
"Untuk barang-barang berharga sebagian sudah kita evakuasi dan dikumpulkan pada satu titik," kata Henni Prasetyo.
Minta Bantuan Presiden Prabowo Subianto
Pengungsi banjir Desa Baturagung membutuhkan bantuan berupa makanan, pakaian kering hingga obat-obatan.
"Warga yang saat ini dibutuhkan adalah makanan, obat-obatan, pakaian kering," tutur Henni Prasetyo.
Henni Prasetyo berharap bencana ini segera teratasi dan warganya segera mendapat bantuan.
Ia juga menitipkan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto agar memberikan bantuan kepada warga Baturagung.
"Semoga bencana ini segera teratasi mohon bantuannya dari bebeberapa pihak seperti Bapak Dewan, Ibu Bupati sama Bapak Presiden mohon bantuannya untuk Desa Baturagung saat ini kita membutuhkan bantuan panjenengan," ujar Henni Prasetyo.
Sementara ini, para pengungsi mendapat suplai makanan dari dapur umum yang didirikan darurat di dua titik lokasi.
Namun kondisi banjir yang belum bisa ditentukan kapan surutnya membuat pihak pemerintah Desa Baturagung mengharapkan bantuan dari pihak lain.
"Dapur umum kita sediakan di dua titik, yang satu di tempatnya Pak Lurah Mubasir dan satu lagi ada di Mintreng," kata Henni Prasetyo.
"Tadi siang dan sore ini sudah kita upayakan untuk pemberian makan ke warga yang mengungsi saat ini masih membutuhkan banyak seali terutama makanan, sembako, obat-obatan dan baju bersih layak pakai."
"Bantuan dari pihak lain belum ada kita mengupayakan kepada Ibu Dewan Ibu Shofiyatun dan tadi Pak Suprojo juga."
"Pak lurah juga mengupayakan bantuan dari luar, kita juga berkomunikasi kepada pihak-pihak terkait untuk meminta bantuan tersebut, mohon kiranya saudara-saudara mau membantu masyarakat Baturagung," ujar Henni Prasetyo.
Warga Ceritakan Detik-detik Rumahnya Kebanjiran

Sementara itu, Kartinah, warga Desa Baturagung, menceritakan kepada TribunJateng.com bagaimana banjir menggenangi pemukiman warga.
Pagi hari anaknya bersiap untuk sekolah, namun air terus meluber dan tanggul tak bisa bertahan lagi.
"Kejadian dari jam 06.00 WIB pagi, air sudah meluber, sekitar pukul 06.30 WIB sudah tidak bisa dipertahankan lagi, tanggul jebol," tutur Kartinah kepada TribunJateng.com.
Karena cepatnya kejadian, Kartinah tak sempat mengamankan barang-barang berharganya.
"Kerugian-kerugian lumayan banyak, karena kebetulan tanggul dari samping kanan dan kiri rumah sudah jebol jadi tidak bisa menyelamatkan aset-aset sejenis motor."
"Di samping rumahku ada penjual pupuk itu entah ada berapa ton karena baru didatangkan, kerugianya lumayan," imbuh Kartinah.
Kartinah juga menceritakan detik-detik rumah warga hanyut terkena aliran deras air dari tanggul yang jebol.
Rumah yang berada tepat di lokasi tanggul yang jebol tak bisa diselamatkan dan langsung terbawa arus.
"Rumah warga saat air jebol langsung hancur karena tepat di hadapan air jebol tadi, mohon doanya ya."
"Kebetulan ini padat penduduk lumayan banget ini yang terdampak banjir," pungkas Kartinah.
Tribun Jateng yang datang ke lokasi kejadian melihat puluhan rumah rusak diterjang banjir.
Warga juga berbondong-bondong mengungsi meninggalkan rumahnya, berjalan pelan menyusuri jalan yang terendam dan melawan kencang arus air.
Terlihat beberapa lansia memegangi tali pengaman yang sengaja dipasang sebagai pegangan agar warga tidak terpeleset.
Di tengah sawah yang padinya sebulan lagi akan dipanen, terlihat pemandangan yang tak biasa. Tampak puing-puing rumah kayu yang hanyut sejauh ratusan meter dari pemukiman.
Deretan lansia dan ibu-ibu yang menggendong bayinya di lokasi pengungsian semakin menambah pilu pemandangan.
Sayup-sayup terdengar di antara mereka saling bercerita dan mengeluh badannya sakit karena usia dan penyakit. (*)
Baca juga: BREAKING NEWS! Imbas Banjir Grobogan, 29 Napi Lapas Purwodadi Diungsikan ke Rutan Blora
Banjir Dini Hari di Grobogan, Warga Gotong Royong Bopong Mbah Darni: Tiba-tiba Air Masuk |
![]() |
---|
Perjalanan Kereta di Grobogan Aman Meski Rel Terendam Banjir, KAI Pastikan Operasional Tak Terganggu |
![]() |
---|
Banjir Sukorejo Grobogan Surut Hari ke-9, Warga dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan |
![]() |
---|
Guru dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan SDN 1 Sukorejo Grobogan, Air Masih Setinggi Mata Kaki |
![]() |
---|
Alasan Tanggul Sungai Tuntang Masih Gunakan Tanah Bukan Beton, Meski Sering Jebol Perawatan Mudah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.