Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Grobogan

Guru dan Relawan Kerja Bakti Bersihkan SDN 1 Sukorejo Grobogan, Air Masih Setinggi Mata Kaki

Meski upaya pembersihan sudah dilakukan, kegiatan belajar mengajar belum bisa dimulai karena air masih menggenangi area sekolah

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: muslimah
TribunJateng/Fachri Sakti Nugroho
Pascabanjir yang melanda Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, para guru bersama relawan, TNI, Polri, serta Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan kerja bakti membersihkan ruang kelas di SD Negeri 1 Sukorejo, Jumat (23/5/2025). Meski upaya pembersihan sudah dilakukan, kegiatan belajar mengajar belum bisa dimulai karena air masih menggenangi area sekolah. (TRIBUNJATENG/FACHRI)  

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Pascabanjir yang melanda Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan, para guru bersama relawan, TNI, Polri, serta Barisan Ansor Serbaguna (Banser) melakukan kerja bakti membersihkan ruang kelas di SD Negeri 1 Sukorejo, Jumat (23/5/2025). 

Meski upaya pembersihan sudah dilakukan, kegiatan belajar mengajar belum bisa dimulai karena air masih menggenangi area sekolah. 

Kepala SDN 1 Sukorejo, Patmawati, mengatakan bahwa saat ini kondisi sekolah belum memungkinkan untuk digunakan kegiatan pembelajaran karena ketinggian air masih berada di atas mata kaki.

"Kami lakukan bersih-bersih ruangan hari ini, karena kalau tidak segera dibersihkan lumpur akan kering dan lebih susah membersihkannya. Tadi kami dibantu oleh Koramil, Polsek, Banser, dan para guru," ujar Patmawati kepada TribunJateng.com.

Baca juga: BMKG Minta Waspada Fenomena Supermoon di Akhir Mei 2025, Picu Potensi Banjir Rob

Baca juga: Tinjau Banjir Grobogan, Taj Yasin Salurkan Bantuan Senilai Rp253 Juta

KBM Dimulai Senin, Dilakukan Apa Adanya

Patmawati menyebutkan bahwa kegiatan belajar mengajar (KBM) direncanakan akan dimulai kembali pada Senin, 26 Mei 2025 mendatang, meskipun dengan kondisi yang sangat terbatas. Sebagian besar peralatan sekolah mengalami kerusakan dan ada yang hilang akibat banjir.

"Hari Senin KBM akan dimulai, tapi sebelumnya kami masih harus membersihkan ruangan lagi dengan pembersih lantai agar tidak amis baunya. Pelaksanaan kegiatan belajar akan dilakukan seadanya karena banyak alat-alat sekolah yang rusak dan basah," jelasnya.

Lebih lanjut, pihak sekolah juga telah berkomunikasi dengan para wali murid mengenai kondisi tersebut. 

Patmawati menyampaikan bahwa banyak siswa yang kehilangan peralatan sekolah bahkan seragam akibat banjir.

"Kami sudah sampaikan ke wali murid. Kondisinya memang banyak yang menjadi korban banjir. Semoga dinas terkait bisa memberikan bantuan, karena banyak siswa kami yang kehilangan perlengkapan sekolahnya," harapnya.

Banser Bantu Bersihkan Ruang Kelas

Sementara itu, anggota Banser Tegowanu, Widodo, yang turut serta dalam aksi bersih-bersih sekolah, berharap kegiatan belajar mengajar bisa segera dilaksanakan.

Pihaknya akan berada di lokasi banjir sampai bencana di Sukorejo tuntas teratasi. 

"Kami bantu bersihkan lantai, mengangkat meja dan kursi agar bisa dipakai lagi untuk belajar. Kami akan tetap berada di lokasi sampai bencana ini benar-benar teratasi," ujar Widodo.

Widodo juga berharap agar ke depan ada langkah serius dari pemerintah untuk mencegah bencana serupa kembali terjadi di Sukorejo.

"Mudah-mudahan setelah ini ada normalisasi sungai dan perbaikan tanggul agar banjir seperti ini tidak terulang lagi," imbuhnya.

Saat ini, para guru dan relawan masih terus melakukan pembersihan sambil menunggu genangan air benar-benar surut. 

Kegiatan belajar akan dilaksanakan dengan segala keterbatasan, sambil menanti situasi pasca-bencana berangsur pulih. (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved