Wonosobo Hebat
Titik Terparah Penyebaran PMK Terjadi di Kecamatan Watumalang Wonosobo, 3 Ekor Sapi Mati
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Wonosobo masih terus terjadi.
Bahkan kasus ternak mati akibat PMK juga ditemui.
Lonjakan kasus PMK di Kabupaten Wonosobo terjadi sejak awal tahun 2025.
Baca juga: Kasus PMK di Kudus Tembus 67, Dispertan Gencarkan Vaksinasi Hewan Ternak
Data terkahir, sebanyak 142 kasus ditemukan. Jumlah ini diprediksi masih akan terus meningkat.
Kecamatan Watumalang menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Wonosobo dengan kasus PMK tertinggi.
Sebanyak 65 ekor sapi dilaporkan terjangkit PMK.
Kardi, selaku Petugas Teknis Peternakan di Kecamatan Watumalang mengungkapkan, 3 ekor sapi dinyatakan mati akibat terjangkit PMK.
"Kondisi ada beberapa ekor yang memang sudah terpapar, sudah parah. Di Watumalang sekitar tiga ekor yang mati itu di Desa Pasuruan dan Desa Banyukembar," ungkapnya.
Kardi menyebut sapi yang mati karena PMK di Watumalang masih berusia muda atau ia menyebutnya sapi bakalan.
Dengan ditemukannya kasus ternak mati akibat PMK ini, ia mengatakan awal tahun ini wabah PMK cukup parah.
Rata-rata ternak yang terjangkit ini belum dilakukan vaksinasi.
"Dulu-dulu kematian rendah, sekarang mungkin penularannya cepat ya agak meningkat angka kematian di Watumalang, sudah 3 yang meninggal," terangnya.
Ia berharap, wabah PMK akan segera berakhir karena membuat resah para peternak khususnya di Watumalang yang cukup banyak populasi sapi di angka 2.500 ekor.
Keresahan adanya lonjakan kasus PMK di Wonosobo juga dirasakan oleh Slamet Sugiyono, salah satu peternak sapi di Watumalang.
Merebaknya virus PMK di awal tahun ini, ia sengaja mengajukan vaksinasi kepada pemda setempat untuk mencegah penularan pada ternaknya.
"Adanya wabah gini was-was ya, jangan-jangan sapi saya kena. Tapi Alhamdulillah belum. Saya mengusulkan ternak saya untuk divaksin," ungkapnya.
Slamet mengatakan, sejak meningkatnya PMK ini ia berupaya meningkatkan kewaspadaan dengan terus menjaga kebersihan sapi dan kandangnya, serta memberikan nutrisi makanan yang berkualitas bagi ternaknya.
Ia mewanti-wanti betul, 4 ekor sapi miliknya berjenis limosin dan simental ini tetap sehat karena telah dipersiapkan untuk Hari Raya Iduladha tahun ini.
Sementara itu, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dispaperkan Kabupaten Wonosobo, Heri Prasetya mengatakan, vaksinasi telah dilakukan sejak Senin (20/1/2025) dan telah terjadwal di seluruh wilayah Wonosobo.
Heri mengungkapkan di bulan Januari ini Kabupaten Wonosobo mendapatkan alokasi vaksin PMK dari provinsi sebanyak 500 dosis.
Baca juga: Cegah PMK Meluas, Dispaperkan Wonosobo Lakukan Vaksinasi Door to Door pada Hewan Ternak Warga
Alokasi vaksin PMK juga akan didapatkan kembali pada bulan Februari mendatang dengan jumlah dosis yang belum ditentukan dari provinsi.
"Se-Jawa Tengah itu dijatah 40 ribu oleh pemerintah pusat. Jadi dibagi ke 35 kabupaten di Jateng, Wonosobo dapat 500 dosis," jelasnya.
Heri mengimbau peternak untuk senantiasa waspada dan proaktif melaporkan setiap kejadian kasus PMK yang ditemukan untuk mendapatkan penanganan yang cepat. (ima)