Menang di Kandang PSBS Biak, Gilbert Agius Akui PSIS Terkurung Sepanjang Laga

TRIBUNJATENG.COM, BIAK - PSIS Semarang berhasil meraih poin sempurna dalam laga away menghadapi PSBS Biak pada laga pekan ke-20 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Lukas Enembe Jayapura, Minggu (26/1/2025) sore.

Meski tampil dibawah tekanan sepanjang laga, PSIS sukses meraih poin penuh dalam laga ini dengan skor 3-1.

Tiga gol PSIS dicetak oleh Sudi Abdallah menit 46, serta Ridho Syuhada Putra menit 80 dan 97.

Sementara satu gol dari tuan rumah PSBS Biak dicetak oleh Alexandro menit 49.

Hasil ini menjadi poin berharga PSIS untuk tetap menjaga posisi menjauh dari zona degradasi.

Kemenangan ini jua menghentikan tren buruk PSIS dalam lima laga terakhir tak pernah menang.

Sepanjang laga, PSBS Biak tampil begitu dominan namun nampaknya dalam laga ini Dewi Fortuna lebih berpihak pada Septian David dkk.

Seperti diketahui, dalam laga ini PSIS tidak diperkuat tiga pemainnya yaitu Gali Freitas, Faqih Maulana, dan Evandro Brandao.

Usai laga, pelatih PSIS Semarang Gilbert Agius mengatakan, timnya meraih kemenangan penting dalam laga kali ini.

Apalagi menurut dia, pertandingan away kali ini punya tantangan tersendiri.

Perjalan jauh ke Jayapura serta para pemain dihantui kelelahan menjadi kendala tersendiri jelang pertandingan.

"Kemenangan penting yang kami dapatkan sore ini. Saya berterimakasih kepada pemain karena ini laga yang sulit.

Biak benar-benar mengurung kami di babak pertama dan kedua. Sangat banyak crossing ke kotak penalti," kata Gilbert.

Ia mengungkapkan, kunci kemenangan timnya dalam laga ini yakni berhasil menerapkan strategi counter attack yang telah diciptakan sejak awal.

Disisi lain, kunci kemenangan timnya kali ini yaitu solidnya pertahanan tim dengan skema tiga pemain bertahan.

Seperti diketahui, PSIS punya tiga pemain bertahan yang merupakan andalan musim ini yakni Joao Ferrari, Lucas Barreto, dan Ruxi.

"Kami pakai tiga bek tengah, lalu dua bek sayap. Strategi ini kami pakai untuk meredam pemain-pemain PSBS melakukan crossing karena kami tahu mereka punya kemampuan yang bagus di situ. Mereka akan melakukan crossing ke dalam kotak penalti, dan di sana sudah ada striker mereka yang menunggu," kata Gilbert.

"Kami tahu stopper mereka tidak begitu cepat, jadi setelah rebut bola kami langsung lakukan counter attack. Dan tiga gol tercipta dengan strategi yang kurang lebih mirip," katanya.