PSIS Semaramg
Dianggap Tak Loyal ke Persela Lamongan, Fariz Suami Datu Bos PSIS Semarang Curhat Soal Kebanggaan
Suporter Persela Lamongan geger ketika Datu Nova Fatmawati, istri Bos Persela Lamongan membeli saham mayoritas PSIS Semarang.
TRIBUNJATENG.COM - Suporter Persela Lamongan geger ketika Datu Nova Fatmawati, istri Bos Persela Lamongan membeli saham mayoritas PSIS Semarang.
Fariz Julinar Maurisal dianggap tak loyal ke Lasykar Joko Tingkir setelah sang istri menjadi Bos PSIS Semarang yang kini berada dalam satu grup di Grup 2 Championship League atau Liga 2.
Di media sosial, suporter merasa Fariz tak fokus mengangkat Persela Lamongan naik ke Super League musim depan dengan mengakuisi Laskar Mahesa Jenar.
Baca juga: Di Depan Suporter PSIS Semarang, Fariz Suami Datu Nova Tegaskan Bukan Owner Persela
• Respons Suporter Usai 100 Persen Saham Yoyok Sukawi di PSIS Semarang Dilepas ke Nia Maurisal
• 10 Fakta Dosen Untag Semarang Tewas di Hotel: Tanpa Busana di Kamar Mandi, AKBP B Tak Hadiri Autopsi
• Iptu Suherdi Ditarik Paksa Warga saat Markas Polseknya Dikepung, Bendera merah Putih Diturunkan
Saat ini Persela Lamongan berada di posisi 4, sedangkan PSIS Semarang berada di posisi buncit ke-10 dan berada di zona degradasi.
Adanya kabat tersebut, Fariz lantas curhat di akun instagram pribadinya menyinggung soal kebanggaan.
"Selama saya masih dipercaya untuk merawat tim ini @perselafc saya akan jaga dan tanggung jawab sepenuhnya.
Dimana 4 tahun saya merawat tim ini suka maupun duka saya selalu berdiri sendiri untuk menjaga tim kebanggaan saya Persela Lamongan
Apabila kepercayaan itu masih ada untuk saya tim ini akan tetap saya jaga penuh dengan rasa tanggung jawab.
Terimakasih," tulis Fariz, Rabu (19/11/2025).
Beda Target
Masuknya Datu Nova Fatmawati sebagai investor baru PSIS Semarang, turut dihubungkan dengan kontestan sekaligus pesaing PSIS Semarang di Pegadaian Championship 2025/2026 yakni Persela Lamongan.
Sang suami, Fariz Julinar Maurisal dikenal sebagai salah satu investor sekaligus manajer tim Lasykar Joko Tingkir.
Fariz menegaskan bahwa kedua tim ini punya target yang berbeda, bahkan manajemen yang berbeda.
"Secara profesional PSIS dan Persela punya manajemen, official dan pemain sendiri-sendiri. Targetnya sendiri-sendiri. Persela punya target untuk promosi, sedangkan PSIS targetnya untuk bertahan musim ini," kata Fariz.
Di sisa kompetisi musim ini, PSIS dan Persela masih akan bertemu dua pertandingan lagi yaitu pada putaran kedua dan putaran ketiga.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251119_PSIS.jpg)