Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Longsor Petungkriyono Pekalongan

Delapan Dukuh di Petungkriyono Masih Terisolir, 13 Jembatan Putus dan Jalan Tertutup Longsoran

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar menyebutkan bahwa ada 8 dukuh, di 4 Desa yang ada di Kecamatan Petungkriyono, masih terisolir.

TRIBUNJATENG/Indra Dwi Purnomo
MASIH TERISOLIR - Warga saat menarik logistik di lokasi jembatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan yang putus. Jembatan tersebut putus saat banjir dan longsor pada 20 Januari 2025 lalu. 

"Pak Menteri sudah meminta Balai PJN untuk membuat akses baru. Setelah cuaca membaik, akan dilakukan survei untuk menentukan langkah teknis yang diperlukan. Fokus utama ada di dua titik, yakni Dukuh Dranan dan Jembatan Tembelan, agar akses bisa segera terbuka," katanya.
Lewat Banjarnegara

Warga Dukuh Tembelan, Desa Kayupuring, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan masih terisolir pasca bencana longsor dan banjir bandang yang menimpa di daerah tersebut.
Mereka terisolir, dikarenakan Jembatan Tembelan Kali Welo yang merupakan akses utama warga Petungkriyono ini terputus. Jembatan ini juga merupakan akses warga Doro dan sekitarnya yang akan ke Petungkriyono. Tidak adanya jembatan ini, mereka harus memutar dengan melintasi jalur Banjarnegara.

Oleh karena itu, warga dan kepolisian sejak kejadian itu membuat jembatan bambu sementara, agar pengirimanlogistik masih terus dilakukan.

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi, jembatan sementara masih ada akan tetapi cuaca hujan, Rabu (29/1/2025) di Petungkriyono. Bahkan, ketika warga hendak melintasi jembatan itu harus turun ke sungai dengan ketinggian 50 meter. Tidak hanya itu, jalan yang curam dan berbatuan juga membahayakan warga ketika melintasi jembatan darurat.

Kapolsek Talun Iptu Adi Agung mengatakan, usai kejadian besar tersebut anggota Polsek Talun dan masyarakat membuat jembatan darurat menggunakan bambu.

"Jembatan darurat ini dibuat di aliran sungai yang menghubungkan Desa Kayupuring dan Desa Kasimpar Kecamatan Petungkriyono," kata Kapolsek Talun Iptu Adi Agung. Tidak hanya itu, anggota yang di sana pun membantu pengiriman logistik dengan cara digendong.

Bambang Prasetyo warga sekitar menceritakan, pengiriman logistik secara khusus untuk Dukuh Tembelan masih menggunakan secara manual yaitu melewati jembatan darurat bambu yang berlokasi di bawah jembatan putus.

"Jadi, warga laki-laki perempuan sama saja, jalan kaki naik turun dibawah jembatan membawa logistik, sehingga membutuhkan extra kehati-hatian karena aliran sungai tidak bisa diduga, dan melewati jembatan darurat menggunakan bambu," katanya. (dro)

Baca juga: Kalender Jawa Besok 31 Januari 2025, Watak Weton Jumat Pon: Jujur dan Suka Menolong

Baca juga: Kalender Jawa Besok 31 Januari 2025, Watak Weton Jumat Pon: Jujur dan Suka Menolong

Baca juga: Komisi B DPRD Provinsi Jateng Soroti Pengembangan Pariwisata Sukoharjo

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved