Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Mendarat Darurat di Semarang, Menko Yusril Ihza Mahendra Kunjungi Kelenteng Sam Poo Kong

Rabu (29/1/2025), Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra mendarat darurat di Kota Semarang.

KOMPAS.com/Ihsanuddin
MENDARAT DARURAT - Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (1/7/2019). Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra terpaksa mendarat darurat di Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (29/1/2025). (KOMPAS.COM/IHSANUDDIN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rabu (29/1/2025), Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Permasyarakatan Yusril Ihza Mahendra terpaksa mendarat darurat di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pesawat yang ditumpangi Yusril mendarat darurat karena gangguan cuaca buruk saat penerbangan ke Jakarta.

"Saya sebetulnya hanya mendarat darurat di Semarang," ungkap Yusril saat ditemui di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Baca juga: Meski Hujan Deras, Klenteng Tay Kak Sie Pecinan Semarang Masih Ramai Pengunjung

Awalnya, ia hendak kembali dari kunjungan kerja di Makassar, namun pesawat yang ditumpanginya mengalami kendala cuaca yang mengharuskannya untuk mendarat di Semarang.

"Kami sebetulnya terbang dari Makassar ke Jakarta, tapi karena cuaca buruk pesawatnya mendarat di Semarang," jelasnya.

Untuk mengisi waktu luang setelah mendarat, Yusril memutuskan untuk mengunjungi Kelenteng Sam Poo Kong.

Dalam kesempatan tersebut, ia berharap Imlek tahun ini akan membawa berkah bagi masyarakat dan mendatangkan kebaikan di tahun-tahun mendatang.

Kelenteng Sam Poo Kong, lebih dari sekadar tempat ibadah dan perayaan budaya, juga menyimpan jejak sejarah yang unik.

Yusril menekankan bahwa kelenteng ini merupakan simbol toleransi dan keberagaman yang telah ada sejak masa lalu.

"Kelenteng Sam Poo Kong menggambarkan harmoni antara Islam dan Tao. Laksamana Cheng Hoo, sosok yang dihormati di sini, adalah seorang Muslim yang juga menghormati ajaran Tao pada masanya," ungkapnya.

Menariknya, di kompleks kelenteng ini terdapat makam seorang Muslim, yaitu Wang Jing Hong, nakhoda kapal Cheng Hoo, yang dikenal oleh masyarakat Jawa sebagai Kyai Juru Mudi.

"Keberadaan makam ini mencerminkan bagaimana harmoni antara Islam dan Tao telah terjalin sejak dulu," tambah Yusril.

Ia berharap semangat toleransi yang tecermin dari sejarah Kelenteng Sam Poo Kong dapat terus dijaga.

"Saya harap di masa mendatang persahabatan antara umat beragama semakin erat dan harmonis," tutupnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Menko Yusril Mendarat Darurat di Semarang..."

Baca juga: Calon Penumpang Kereta Api Dihibur Orkes Musik Tionghoa di Stasiun Semarang Tawang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved