Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Imlek 2025

Meski Hujan Deras, Klenteng Tay Kak Sie Pecinan Semarang Masih Ramai Pengunjung

Perayaan Imlek di Kota Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan sejak pagi, Rabu (29/1/2025).

Tribun Jateng/Hermawan Handaka
PERAYAAN IMLEK - Perayaan Imlek di Klenteng Tay kak Sie Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan sejak pagi, Rabu (29/1/2025). Klenteng, yang sudah berdiri sejak tahun 1771 ini merupakan salah satu Klenteng terbesar di Kota Semarang dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah budaya Tionghoa di Indonesia. Masyarakat Tionghoa percaya Imlek adalah waktu untuk merenung dan meminta berkah serta kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarga. 

TRIBUNJATENG.COM - Perayaan Imlek di Kota Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan sejak pagi, Rabu (29/1/2025).

Sebagai kota besar di Indonesia yang kental akan keberagaman budayanya, perayaan tahun baru Imlek di Kota Semarang tak pernah mengecewakan.

Satu tempat yang menjadi pusat perayaan adalah Klenteng Tay Kak Sie, yang terletak di kawasan Pecinan, Semarang.

Baca juga: Cara Main Game Google Bertema Tahun Ular di Tahun Baru Imlek 2025, Mirip Game Jadul HP Nokia

Klenteng, yang sudah berdiri sejak tahun 1771 ini merupakan salah satu klenteng terbesar di Kota Atlas dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah budaya Tionghoa di Indonesia.

Dari pantauan TribunJateng.com di lapangan, Klenteng Tay Kak Sie dipenuhi oleh umat yang datang untuk berdoa dan mempersembahkan sembahyang kepada leluhur serta dewa-dewi yang mereka percayai.

Masyarakat Tionghoa percaya Imlek adalah waktu untuk merenung dan meminta berkah serta kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarga.

Perayaan Imlek di Klenteng Tay kak Sie Semarang berlangsung meriah 2
PERAYAAN IMLEK - Perayaan Imlek di Klenteng Tay kak Sie Semarang berlangsung meriah meski diguyur hujan sejak pagi, Rabu (29/1/2025). Klenteng, yang sudah berdiri sejak tahun 1771 ini merupakan salah satu Klenteng terbesar di Kota Semarang dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah budaya Tionghoa di Indonesia. Masyarakat Tionghoa percaya Imlek adalah waktu untuk merenung dan meminta berkah serta kesejahteraan bagi diri sendiri dan keluarga.

Selain ramai dikunjungi untuk beribadah, banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan kemeriahan Imlek dan mengagumi arsitektur bangunan Klenteng Tay Kak Sie.

Bangunan Klenteng Tay Kak Sie memang memiliki pesona yang megah, dengan arsitektur tradisional Tionghoa yang khas.

Dihiasi lentera merah yang menyala, menambah kemeriahan suasana. Tentu saja, warna merah yang dominan ini memberikan kesan keberuntungan dan harapan akan tahun yang lebih baik.

Andre, Pengelola Klenteng Tay Kak Sie, menjelaskan, Imlek selalu membawa harapan sesulit apapun kondisinya.

"Imlek tahun ini kebetulan tahun ular, berarti pemantapan dari apa yang sudah kita lakukan tahun lalu. Jika kita melakukan kebaikan tahun lalu, hasilnya akan lebih baik lagi tahun ini. Semoga semua harapan dapat terwujud," ujar Andre kepada TribunJateng.com, Selasa (29/1/2025).

Andre menjelaskan, Klenteng Tay Kak Sie menerima semua orang yang ingin datang, entah untuk beribadah maupun sekedar berkunjung.

Tak hanya dari Kota Semarang, banyak pengunjung dari luar kota hingga luar Jawa yang datang.

Daya tarik Klenteng Tay Kak Sie tidak hanya dari usianya yang tua dan keindahan arsitektur, namun juga dari sisi kelengkapan altar pemujaan.

Di sini terdapat 29 altar pemujaan yang merupakan jumlah terbanyak di antara klenteng lain di Semarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved