Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Emas Naik, Jadi Penyumbang Inflasi Tertinggi di Jawa Tengah Januari 2025

Harga emas perhiasan naik jadi penyumbang inflasi tertinggi di Jawa Tengah Januari 2025, inflasi capai 1,28 persen.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS/ HERUDIN
PERLIHATKAN EMAS: Customer service Bank BNI Syariah menunjukkan logam mulia emas ukuran 100 gram di banking hall di Jakarta Selatan, Senin (16/12/2013). Harga emas perhiasan naik jadi penyumbang inflasi tertinggi di Jawa Tengah Januari 2025, inflasi capai 1,28 persen. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kenaikan harga emas perhiasan tercatat menjadi komoditas utama penyumbang inflasi secara year on year (yoy) di Jawa Tengah pada Januari 2025 yang sebesar 1,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,58.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat emas perhiasan menjadi komoditas terbesar penyumbang inflasi.

Setelahnya disusul minyak goreng, beras, kopi bubuk, dan cabai rawit.

"Lima komoditas dengan andil inflasi yoy terbesar Januari 2025 yaitu emas perhiasan, memberikan andil 0,26 persen. Kemudian minyak goreng dengan andil 0,20 persen, beras sebesar 0,13 persen, kopi bubuk sebesar 0,12 persen, dan cabai rawit sebesar 0,12 persen," terang Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih pada pemaparan secara daring, Senin (3/2/2025).

Inflasi yoy ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran yang memberikan andil inflasi yoy pada Januari 2025 yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,26 persen.

Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,05 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,05 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, kelompok transportasi sebesar 0,13 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.

Kelompok pendidikan sebesar 0,11 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,35 persen.

"Kelompok makanan, minuman, tembakau memberikan andil inflasi terbesar utamanya disebabkan kenaikan harga minyak goreng, beras, kopi bubuk, cabai rawit, dan sigaret kretek mesin (SKM). Sedangkan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya memberikan andil inflasi terbesar kedua karena kenaikan harga emas perhiasan. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran memberikan andil inflasi terbesar ketiga disebabkan adanya kenaikan harga nasi dengan lauk," paparnya.

Di sisi lain, lima komoditas dengan andil deflasi terbesar di Jateng Januari 2025 secara yoy adalah tarif listrik memberikan andil sebesar -1,17 persen.

Disusul telepon seluler sebesar -0,05 persen, tomat -0,04 persen, bensin -0,03 persen, dan daun bawang -0,02 persen.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved