Berita Semarang
Curhat Warga Semarang Tagih Janji Pengentasan Banjir Yang Jadi Langganan Setiap Musim Hujan
Curhat Wegik Kustiyono, warga Perumahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan yang sudah kebanjiran sebanyak empat kali.
Penulis: budi susanto | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rabu (5/2) malam, hujan deras mengguyur Kota Semarang tanpa henti.
Wegik Kustiyono hanya bisa pasrah melihat air perlahan masuk ke rumahnya di Perumahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan.
Ia mengatakan sudah empat kali banjir melanda pemukiman yang ia tinggali.
Baca juga: 42 Sekolah Terdampak Banjir Kudus, Siswa Terpaksa Diliburkan, Terparah di Kecamatan Bae
"Pertama saat Imlek. Airnya selutut orang dewasa, bahkan tadi malam hampir satu meter," ujarnya dengan nada lelah, Jumat (7/2/2025).
Banjir tersebut bukan hanya akibat hujan deras, tetapi juga luapan sungai di dekat perumahan.
Genangan air semakin tinggi, memaksa banyak warga mengungsi ke tempat lebih aman.
"Ini air kiriman dari Pedurungan," tambahnya sambil mengusap keringat di dahinya.

Ia merasa resah lantaran setiap kali hujan deras turun.
Air selalu naik dan merendam pemukiman, namun semakin hari kondisinya semakin parahm
"Sampai sekarang hujan masih terus turun, saya takut kalau air naik lagi," katanya.
Warga Tlogosari Kulon telah lama menunggu solusi nyata dari pemerintah agar mereka tak terus hidup dalam kekhawatiran setiap musim hujan.
Mereka mendengar kabar bahwa jalan di kawasan tersebut akan ditinggikan sekitar 50 sentimeter setelah Hari Raya Idul Fitri, namun bagi mereka, itu belum cukup.
Baca juga: Tumpukan Sampah Sisa Banjir Patebon Kendal Belum Sepenuhnya Teratasi, Masih Tersisa 20 Persen
"Kami hanya ingin hidup tenang, tanpa harus takut rumah kebanjiran lagi," ucapnya.
Meski genangan air sudah surut namun langit yang masih mendung, warga Tlogosari Kulon hanya bisa berharap cuaca tak kembali buruk.
"Sungai di Tlogosari juga belum pernah dikeruk, kejadian ini memang sudah dilaporkan ke Pemkot Semarang. Tapi belum ada solusi, alasannya jika dilakukan pengerukan tanggul akan jebol, manurut saya itu alasan konyol," tegasnya. (*)
Tampil Beda, Perayaan HUT Kemerdekaan di Krapyak Semarang Diwarnai Penyalaan 80 Obor dan Tradisi |
![]() |
---|
Omzet Turun 50 Persen, Keluh Pedagang CDF Terimbas Demo Rusuh di Jalan Pahlawan Semarang |
![]() |
---|
KKN-T UPGRIS Siap Terjun ke Masyarakat Desa Pagersari |
![]() |
---|
Sempat Lepaskan 56 Demonstran, Polda Jateng Kembali Tangkap 40 Orang Massa Aksi |
![]() |
---|
Kericuhan di Depan Polda Jateng Kembali Pecah Dini Hari Ini, Polisi Bubarkan Pakai Gas Air Mata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.