Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Disdikbud Jateng Respons Gagalnya Ratusan Siswa SMK Ikuti SNBP 2025

Disdikbud Provinsi Jateng memberikan tanggapan terkait ratusan siswa SMKN 2 Surakarta dan SMKN Bukateja, Kabupaten Purbalingga

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Budi Susanto
ILUSTRASI PELAJAR - Ratusan siswa berkerumun di halaman sekolah, mereka adalah siswa SMKN 7 Semarang. Selain berkerumun para siswa juga mengabadikan momentum saat Wapres Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke sekolah mereka beberapa waktu lalu. (TRIBUNJATENG.COM/BUDI SUSANTO) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Disdikbud Provinsi Jateng memberikan tanggapan terkait ratusan siswa SMKN 2 Surakarta dan SMKN Bukateja, Kabupaten Purbalingga, yang gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. 

Penyebab utama kejadian ini diduga akibat keterlambatan sekolah dalam mengisi data di sistem Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, menjelaskan Disdikbud telah berupaya melakukan konsultasi dan permohonan dispensasi kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. 

Namun, keputusan penutupan PDSS setelah perpanjangan waktu tetap dinyatakan final.

"Kami memahami kekecewaan siswa dan orang tua, namun perlu dipahami bahwa SNBP adalah jalur seleksi berdasarkan prestasi akademik yang memiliki prosedur ketat. Kami telah berusaha mencari solusi, tetapi aturan yang telah ditetapkan tidak dapat diubah," ujar Uswatun, Jumat (7/2/2025).

Ia menambahkan penyebab utama kegagalan beberapa siswa dalam mengikuti SNBP adalah karena adanya siswa yang mengundurkan diri setelah didaftarkan, sehingga sekolah harus melakukan penggantian siswa untuk memenuhi kuota. 

Selain itu, beberapa sekolah terlambat mengimpor data siswa ke sistem PDSS, yang dilakukan pada hari-hari terakhir sebelum batas akhir.

Sebagai respons atas kejadian ini, Disdikbud Jateng mendorong para siswa yang gagal mengikuti SNBP untuk tetap melanjutkan perjuangan mereka melalui jalur seleksi lain, seperti UTBK-SNBT dan seleksi Mandiri, yang menyediakan kuota hingga 80 persen dari total daya tampung perguruan tinggi negeri.

"Kami tetap mendorong siswa agar tidak putus asa dan segera bersiap mengikuti jalur seleksi lain, seperti UTBK-SNBT dan jalur Mandiri," paparnya.

Selain itu, Disdikbud Jateng juga akan memberikan fasilitasi bimbingan belajar kepada siswa yang terdampak sebagai persiapan menghadapi seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur lainnya.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh siswa lulusan pendidikan menengah memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta. Kesempatan masih terbuka lebar melalui berbagai jalur seleksi yang tersedia," tambahnya.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved