kominfo kota pekalongan
Tunggu Instruksi Pemerintah Pusat, Kota Pekalongan Matangkan Kesiapan Program Makan Bergizi Gratis
Hingga saat ini, Kota Pekalongan masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait implementasi program MBG.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Hingga saat ini, Kota Pekalongan masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait implementasi program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto membenarkan bahwa, Kota Pekalongan saat ini belum menjadi lokus dari progam tersebut.
Dimana, Kota Pekalongan masih dalam tahap uji coba (simulasi) di lapangan.
Baca juga: Pemkab Pekalongan Terima Bantuan Alat Berat dari Kemensos
"Sembari menunggu instruksi dari pemerintah pusat, Kota Pekalongan saat ini tengah mematangkan kesiapan pelaksanaan untuk implementasi program tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, Jumat (7/2/2025).
Budiyanto menekankan, kepada pihak yang nantinya secara teknis membantu melaksanakan program MBG untuk memperhatikan pemenuhan standar gizi dan higiene sanitasi dalam pelaksanaannya.
"Persiapan-persiapannya sudah dilakukan oleh koordinator pelaksana dalam hal ini yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) yakni dari jajaran Kodim 0710 Pekalongan. Yang perlu disiapkan sebetulnya adalah, dari kesiapan penyedia yaitu pihak catering yang akan mendukung ribuan paket makanan dan minuman setiap harinya untuk anak-anak sekolah selaku penerima manfaat."
"Selain itu, juga perlunya kesiapan setting dapur umum yang akan mengcover pemenuhan paket makanan untuk 3000 anak sasaran program MBG," ucapnya.
Menurutnya, dalam implementasi program tersebut, harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya terkait higiene dan sanitasi baik itu dari sisi tempat, proses pengolahan hingga orang yang terlibat dalam proses masak dan pendistribusian paket makan tersebut.
Hal ini penting dilakukan, untuk memberikan makanan yang aman, sehat, halal dan bergizi bagi anak-anak.
Termasuk, dari sisi orang yang terlibat dalam memproduksi makanan tersebut perlu adanya pelatihan dalam pengolahan makanan yang higienis dan aman dikonsumsi.
"Selain itu, faktor distribusi makanan juga menjadi penting. Dimana, jarak dan waktu tempuh distribusinya tidak boleh terlalu jauh, karena kalau terlalu jauh paket makanan yang akan dibagikan beresiko tercemar di lingkungan maupun di jalan. Sehingga, semua yang terlibat perlu didekatkan dengan lokasi dapur dan sasaran MBG tersebut,"ujarnya.
Lanjutnya, bahwa makanan yang disajikan harus juga memenuhi standar persyaratan gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan anak.
Baca juga: Sekda Kabupaten Pekalongan Akbar Sebut Jaringan Air Bersih di Petungkriyono Rusak
Ia juga menekankan, pentingnya kualitas rasa dari makanan yang disajikan, agar disukai oleh para murid.
"Yang tak kalah penting adalah mengantisipasi hal-hal yang mungkin saja terjadi.
Namun, kami berharap semua sasaran program ini bisa mendapatkan paket makanan yang bergizi dan aman sebagaimana harapan Presiden Prabowo Subianto bahwa, di tahun 2045 Indonesia bisa mencetak generasi-generasi emas yang ditandai dengan anak-anak Indonesia tercukupi gizi, cerdas, dan meningkat derajat kesehatannya," pungkasnya. (Dro)
144 Peserta Antusias Ikuti Pelatihan Kompetensi Tahap II DBHCHT 2025 |
![]() |
---|
Jawab Kebutuhan Pasar, Pemkot Pekalongan Luncurkan Pelatihan Teknisi HP Bertaraf Nasional |
![]() |
---|
Wali Kota Pekalongan Aaf : Khitanan Massal Jadi Simbol Harmoni dan Toleransi di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
190 Warga Manfaatkan Spelling, Bisa Konsultasi dengan Dokter Spesialis di Kota Pekalongan |
![]() |
---|
Sherly Imanda : Asesmen Psikologi Penting untuk Strategi Belajar Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.