Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Stikes Telogorejo Semarang

Cegah DBD Mulai dari Sekarang

Penyakit   DBD   mewabah   lewat  gigitan nyamuk  Aedes Aegyptibetina  yang terdapat   virus   dengue   dalam   tubuhnya. 

Editor: raka f pujangga
Istimewa
DOSEN STIKES - Ns. Muhammad Anis Taslim, M.Kep (Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang) 

Disusun Oleh : Ns. Muhammad Anis Taslim, M.Kep (Dosen S-1 Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang)

TRIBUNJATENG.COM - Demam    Berdarah    Dengue    (DBD) sebagai    penyakit    infeksi    akut    dengan penyebab virus dengue. 

Penyakit   DBD   mewabah   lewat  gigitan nyamuk  Aedes Aegyptibetina  yang terdapat   virus   dengue   dalam   tubuhnya. 

Terdapat  beberapa  nyamuk  lain  yang  dapat menjadi  vektor  DBD  yaitu  nyamuk  Aedes Polynesiensis, Aedes Scutellaris dan  Aedes Albopictus  namun  jenis  ini  lebih  sedikit ditemukan.

Baca juga: Warga Korban Banjir Patebon Meninggal Terserang DBD

Demam    Berdarah    Dengue    (DBD) dapat  dijumpai  di  hampir  setiap belahan dunia   teristimewa   di   Negara   tropik   dan subtropik.   

Kejadian   Luar   Biasa   (KLB) dengue    sering    terjadi    ketika    terdapat peningkatan   intensitas   curah   hujan   yang menyebabkan  peningkatan  aktivitas  vektor dengue. 

Penyakit DBD perdana ditemukan  di  Indonesia di  Kota Surabaya tahun 1968 dan Setiap  tahun terdapat kenaikan  jumlah penderita. 

Sampai   saat   ini   pengobatan   untuk penyakit  demam berdarah  dengue belum ada    obat    yang    spesifik.    

Pemeliharaan volume  cairan  tubuh  pasien  sangat  penting dan   diberikan   sesuai   fase   penyakit,   dan sesuai   dengan   panduan   nilai   hematokrit. 

Jika   sudah   sampai   ke   demam   berdarah parah     maka     perawatan     medis     harus ditangani  oleh  dokter  dan  perawat  yang berpengalaman dengan penyakit ini, dengan    adanya    perawatan    dari    tenaga kesehatan  yang  berkompeten  maka  dapat menyelamatkan  nyawa hingga  menurunkan angka  kematian  dari  20 persen  menjadi kurang dari 1 % .

Penyebaran penyakit demam berdarah terjadi melalui nyamuk yang berkembangbiak di daerah dengan banyak genangan air. 

Gejala dan ciri-ciri DBD mulai dari demam tinggi hingga 40 derajat Celsius hingga munculnya bintik merah pada kulit.

Baru-baru ini, di Indonesia kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat beberapa waktu terakhir, terutama ketika musim hujan tiba.

Seperti yang telah diketahui, DBD merupakan penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, yang mana nyamuk tersebut sering ditemukan di genangan air.

DBD dapat mengalami perburukan bahkan menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena diagnosa yang terlambat dimana pasien datang berobat sudah masuk ke dalam kondisi grade 3 atau grade 4 (dengue syok syndrome) sehingga menyebabkan penanganan pasien terlambat yang menyebabkan kematian.

Adapun gejala-gejala yang dapat diperhatikan adalah ketika demam tinggi selama dua hingga tujuh hari yang disertai nyeri, sakit kepala dan belakang bola mata, mual, diare, bercak-bercak di kulit, mimisan, gusi berdarah, dan BAB hitam. 

Penanganan pertama jika mendapati gejala tersebut adalahminum yang banyak bisa berupa air putih ataupun jus, minumobat penurun panas, makan makanan yang bergizi sertaistirahat. Jika gejala berlanjut segera periksa ke dokter.

Penyakit DBD dapat dicegah atau dihindari dengan memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti. 

Baca juga: DBD dan Leptospirosis Ancam Warga Korban Banjir Patebon Kendal, 1 Meninggal 

Namun, bahwa hal tersebut tidak cukup, dan perlu untuk membersihkan lingkungan sekitar, terutama yang menjaditempat Aedes aegypti dapat berkembang biak.

Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk Aedes aegypti tidakcukup mencegah tumbuh kembang Aedes aegypti.  

Yang perlu dilakukan adalah membersihkan tempat-tempat penampunganair seperti bak mandi atau ember-ember penampung air, lalu menutup tempat penampungan air tersebut dan merapikan barang-barang tidak terpakai atau menguburnya, pemberian bubuk abate untuk mematikan jentik-jentik nyamuk, sertamembersihkan kamar dan hindari tumpukan baju yang digantung untuk mengurangi nyamuk di dalam kamar. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved