Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kesehatan

Warga Korban Banjir Patebon Meninggal Terserang DBD

Satu warga korban banjir di RT 04 RW 02, Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon Kendal, meninggal dunia setelah terserang penyakit DBD.

Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
BERSIHKAN LUMPUR - Orangtua, guru, dan relawan bergotong royong membersihkan lumpur sisa banjir di SMP Negeri 2 Patebon akibat banjir jebolnya dua tanggul Kali Bodri sejak Senin (20/1/2025). Hingga Minggu (16/2/2025), mereka masih berjibaku membersihkan lumpur dengan ketebalan hampir mencapai 1 meter. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Satu warga korban banjir di RT 04 RW 02, Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon Kendal, meninggal dunia setelah terserang penyakit DBD. Banjir sebelumnya menerjang wilayah tersebut akibat jebolnya dua tanggul Kali Bodri, Senin (20/1) malam. Meski saat ini rumah-rumah warga mulai bersih dari sisa lumpur yang cukup tebal, namun penyakit DBD mulai menyerang warga.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal menyebut, terdapat 18 warga Desa Kebonharjo terpapar DBD. Bahkan satu di antaranya meninggal dunia setelah diketahui menderita DBD dan komorbid.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kendal, Agustinus Bambang Setyawan, menjelaskan, warga yang terpapar DBD berada di RT 02 RW 05 ada 1 orang dan sudah dirawat di UGD. Kemudian, 1 orang di RT 04 RW 04 dirawat UGD dengan gejala panas, mutah, diare, sesak nafas.
"Di RW 05 ada 7 orang, RT 04 RW 04 ada 2 anak, RT 01 RW 07 ada 5 anak, RT01 RW. 03 ada 2 orang dan RT.02/RW. 06 ada 5 orang,"
"Sementara di RT.04/RW. 08 dan RT.05/RW. 08 masing-masing 1 orang dan yang meninggal dunia 1 orang di RT.04/RW. 02." katanya, Selasa (18/2/2025).
Agustinus menambahkan, pihaknya telah melakukan fogging atau pengasapan sejak Senin (17/2/2025) untuk mencegah DBD semakin meluas.
Tak hanya dilakukan di wilayah yang sudah terjangkit, Fogging juga diterapkan di lokasi lain sesuai mapping yang telah dibuat.
"Dari kami sudah melakukan fogging kemarin, agar penyakit ini tidak berdampak lebih meluas. Untuk fokus pertama memang di lingkungan yang terdampak DBD dulu, baru ke lokasi lain," terangnya.
Selain ancaman DBD di wilayah yang terdampak banjir, Dinas Kesehatan Kendal juga mengantisipasi penyebaran penyakit leptospirosis.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira dan dapat menular ke manusia melalui air kencing atau darah hewan yang terinfeksi.
"Leptospirosis juga dikenal sebagai penyakit demam urine tikus,” sambungnya.
Agustinus menegaskan, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi ke sejumlah puskesmas, Kader Posyandu hingga ke lingkungan RT - RW, untuk mengajak warga memberantas sarang nyamuk dan mencegah penyakit Leptospirosis merebak.
"Kami juga melakukan screening warga untuk mencegah penyebaran Leptospirosis, dan mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan pasca banjir ini," tandasnya. (ags)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved