Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Viral Band Sukatani Purbalingga

Sosok Novi Citra, Vokalis Band Sukatani Purbalingga Kabarnya Dipecat Dari Guru Imbas "Bayar Polisi"

Inilah sosok Novi Citra Indiryati vokalis band Sukatani yang memiliki nama panggung Twister Angel dipecat sebagai guru imbas viral lagu bayar polisi.

|
Editor: raka f pujangga
Instagram sukatani
LAGU BAND SUKATANI - Kolase foto Novi Citra Indiryati atau Twister Angel vokalis band Sukatani yang membawakan lagu bayar bayar bayar viral di media sosial, Jumat (21/02/2025). Nasib Novi Citra Indiryati usai viral bawakan lagu 'bayar bayar bayar' dipecat sebagai guru. 

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Novi Citra Indiryati vokalis band Sukatani yang memiliki nama panggung Twister Angel.

Setelah identitasnya terkuak setelah video klarifikasi tersebut, Novi rupanya berprofesi sebagai guru. 

Bahkan dikabarkan Novi kehilangan pekerjaannya di sekolah tempatnya mengajar setelah lagu Bayar Bayar Bayar yang menyindir aparat kepolisian viral.

Baca juga: Band Sukatani Ternyata "Diklarifikasi" di Banyuwangi, Hasilnya Dikirim ke Mabes Polri

Melansir dari akun media sosial platform X milik @arman_dhani pada Jumat (21/2/2025) menyebut Novi tidak lagi berprofesi sebagai guru.

Unggahan tersebut menyebutkan Novi tidak lagi mengajar di sebuah Sekolah Dasar (SD).

Dikarenakan, dirinya dituding sebagai sosok yang telah menggiring opini publik dalam ujaran kebencian.

Diketahui, ujaran kebencian itu timbul usai pihak aparat kepolisian merasa tersindir melalui lagu “Bayar Bayar Bayar”.

“Bahkan hingga salah satu membernya dipecat dari tempat pekerjaan. Beliau seorang guru sekolah dasar,” jelas di postingan dikutip TribunBengkulu.com, Jumat (21/02/2025). 

“Apa penyebabnya? Karena sebuah lagu mereka yang berjudul ‘Bayar Bayar Bayar’,” lanjut postingan akun.

Sontak postingan tersebut langsung menuai beragam reaksi dari warganet. 

“Memecat guru, adalah suatu tindakan jelas yang memperlihatkan bahwa tidak ada dukungan apapun terhadap dunia pendidikan,” cuit @sashimith.

“Semoga setelah ini rezekinya berlimpah, dibalik sebuah musibah akan ada banyak rezeki menanti. Buktinya skrg nama mereka makin terkenal,” ketik @gatauahdark.

“Udh matiin rejeki orang, matiin suara rakyat, trus berharap apa? rakyat nurut? takut? Kagak! makin jadi bahan bulan bulanan lo,” cuit @joyyyyyyyyu.

Kendati demikian, dugaan bahwa Novi berprofesi sebagai guru dan dipecat ini belum ada tanggapan langsung darinya. 
 
Namun Dwi Gitaris Sukatani yakni Muhammad Syifa Al Lutfi dan Vokalis Novi Citra Indriyati telah menyampaikan  video permintaan maafnya kepada Kapolri.

"Memohon maaf sebesar-besarnya kepada bapak Kapolri dan institusi Polri atas lagu ciptaan kami dengan judul lagu bayar bayar bayar yang liriknya 'bayar polisi' yang telah kami nyanyikan sehingga viral di beberapa platform media sosial yang pernah saya upload ke platform spotify, yang sebenarnya lagu itu saya ciptakan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan," kata Syifa dan Novi bergantian, dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram @sukatani.band.

Bukan cuma minta maaf, Syifa dan Novi juga resmi menghapus lagu Bayar Bayar Bayar dari semua platform musik resmi miliknya.

"Saya Muhammad Syifa Al Lutfi sekali lagi memohon maaf. Saya Novi Citra Indriyati sekali lagi memohon maaf. Melalui pernyataan ini, saya telah mencabut dan menarik lagu ciptaan yang berjudul bayar bayar bayar lirik lagu 'bayar polisi'," pungkas Syifa dan Novi.

Tanggapan Kapolri jenderal Listyo Sigit 

Tanggapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit soal lagu 'bayar bayar bayar' yang dibawakan oleh band Sukatani viral disebut sindir polisi. 

Seperti diketahui, dua personil Sukatani telah meminta maaf atas lagu yang disebut-sebut menyindir institusi kepolisian tersebut. 

Kini Kapolri pun turut mengurai tanggapan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut adanya miskomunikasi sehingga membuat Sukatani meminta maaf kepada Polri.

Sebab ditegaskan oleh Kapolri, institusi Polri tidak anti kritik.

Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun menilai tidak ada yang salah dengan lirik lagu Sukatani tersebut.

"Tidak ada masalah. Mungkin ada miskomunikasi. Namun sudah diluruskan. Polri tidak antikritik. Kritik sebagai masukan untuk evaluasi," pungkas Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sementara Kapolri menyayangkan respon, bang Sukatani nyatanya terlanjur menghapus lagunya tersebut dari platform musik resmi.

Bahkan band Sukatani juga meminta kepada khalayak agar jangan lagi menyebarluaskan lagunya tersebut.

"Kami meminta kepada seluruh pengguna media sosial yang telah mengunggah lagu Bayar Bayar Bayar agar segera menghapusnya," lanjut pernyataan mereka.

"Jika nantinya muncul konsekuensi lebih lanjut, itu bukan lagi tanggung jawab kami. Oleh karena itu, kami meminta agar semua video yang menggunakan lagu tersebut segera dihapus," kata mereka.

"Pernyataan ini kami buat secara sadar, tanpa tekanan dari pihak mana pun, dan dapat kami pertanggungjawabkan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa," tutup mereka dalam pernyataan resminya.

Profil Sukatani 

Sukatani terbentuk pada Oktober 2022 di Purbalingga, berawal dari inisiatif Novi yang sudah lama berkecimpung di skena musik Purwokerto sejak 2013.

Dengan kecintaannya pada penulisan lirik, ia kemudian menggandeng AI untuk membantu merancang materi lagu mereka, sehingga lahirlah Sukatani sebagai wadah ekspresi musikal mereka.

Salah satu ciri khas Sukatani adalah penampilan mereka yang selalu menggunakan balaclava serta kebiasaan membagikan sayuran kepada penonton sebagai bentuk dukungan terhadap petani.

Selain itu, aksi panggung mereka yang enerjik dan interaktif semakin menambah daya tarik setiap pertunjukan mereka.

Secara musikal, Sukatani mengusung genre dance-punk dengan sentuhan new wave, terinspirasi dari anarcho-punk era 80-an serta proto-punk.

Lirik-lirik dalam lagu mereka kerap menyuarakan kritik sosial terhadap berbagai isu yang berkembang di masyarakat.

Pada Juli 2023, mereka merilis album perdana bertajuk Gelap Gempita, yang berisi delapan lagu dengan tema sosial yang relevan, termasuk lagu kontroversial Bayar Bayar Bayar.

Album ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan musik mereka, sekaligus menegaskan eksistensi Sukatani di industri musik Indonesia.

Baca juga: Polda Jateng Bantah Intervensi Lagu "Bayar Polisi" Dihapus, LBH Semarang: Yakin Ada Desakan!

Makna di Balik Nama 'Sukatani'

Nama Sukatani dipilih karena mencerminkan gambaran sebuah desa yang asri dan makmur, sesuai dengan harapan mereka untuk membawa perubahan positif melalui musik.

Dengan nama ini, mereka ingin menunjukkan bahwa meskipun berasal dari daerah kecil, mereka tetap bisa bersaing di industri musik nasional dan menyampaikan pesan-pesan penting melalui karya mereka.

Keunikan Sukatani juga membuat mereka dikenal luas di berbagai panggung musik. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Nasib Vokalis Band Sukatani usai Viral Bawakan Lagu 'Bayar Bayar Bayar' Dipecat Sebagai Guru?

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved