Bupati Pati Sudewo Janji Bakal Rembuk Selesaikan Konflik Agraria di Pundenrejo Usai Retret

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati Sudewo berjanji akan mempelajari konflik agraria yang terjadi di antara Gerakan Masyarakat Petani Pundenrejo (Germapun) dan pabrik gula di Tayu.

Pihaknya akan melakukan hal tersebut demi menyelesaikan konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun tersebut.

Sebelumnya, puluhan petani yang tergabung dalam Germapun mencegat Sudewo yang hendak menyampaikan pidato di DPRD Pati, Jumat (21/2/2025).

Mereka kompak mengenakan kaus putih bertulisan "Bolodewo", nama kelompok pendukung Sudewo saat Pilkada 2024 lalu.

Mereka bermaksud meminta tolong pada Bupati Pati yang baru dilantik sehari sebelumnya itu agar membantu menyelesaikan konflik agraria ini. Mereka juga mengucapkan selamat serta mendoakan Sudewo.

Usai menyalami para petani yang mencegatnya di depan Gedung DPRD Pati, Sudewo berjanji untuk berembuk lebih lanjut usai dirinya menyelesaikan kegiatan retret kepala daerah di Magelang.

"Saya setelah ini seminggu retret di Magelang. Setelah itu baru kita rembuk soal petani Pundenrejo," ujar Sudewo pada para anggota Germapun.

Selama dirinya berada di Magelang, kata dia, urusan pemerintahan daerah akan dipimpin oleh Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra. 

"Petani Pundenrejo akan kami dalami supaya nanti kami dalam mengambil keputusan tidak melanggar ketentuan perundang-undangan," jelas dia.

Salah satu petani, Muhammad, mengatakan bahwa pihaknya berharap tanah nenek moyang yang saat ini dalam penguasaan korporasi bisa dikembalikan pada mereka.

"Sebelum pemilihan umum kemarin, kami juga pernah sowan ke Pak Sudewo. Jawaban beliau, 'doakan saja saya terpilih, in syaa Allah saya bantu'," terang dia. (mzk)