UKSW SALATIGA
Kukuhkan Lima Guru Besar, UKSW Salatiga Kembali Tak Terima Ucapan Papan Karangan Bunga
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali tidak menerima ucapan dalam bentuk papan karangan bunga
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga kembali tidak menerima ucapan dalam bentuk papan karangan bunga yang terdapat styrofoam pada acara Pengukuhan Lima Guru Besar UKSW di Balairung UKSW, Kota Salatiga pada Kamis (27/2/2025).
Sebagai gantinya, ucapan-ucapan yang dikirimkan berbentuk pot bunga tanaman hidup.
Tampak sebagian besar di antaranya merupakan bunga anggrek, sedangkan sebagian lainnya berbagai jenis bonsai dipajang di meja depan Balairung UKSW.
Rektor UKSW, Prof Intiyas Utami mengatakan, gerakan tersebut merupakan komitmen pihaknya untuk mewujudukan kampus hijau, menjaga ketahanan ekosistem dan pertobatan lingkungan, melestarikan bumi.
Komitmen tersebut termasuk dalam program sustainable development goals.
“Karena styrofoam tidak bisa dicerna oleh bumi, maka satu di antara cara kami dengan menerima ucapan bentuk pot bunga,” ungkap Prof Intiyas.
UKSW sudah beberapa kali tidak menerima karangan bunga dalam bentuk papan pada setiap acaranya.
Prof Intiyas menambahkan, nantinya tanaman-tanaman tersebut sebagiannya akan ditanam di lingkungan kampus.
“Akan kita bagikan ke semua sudut di UKSW, ada yang diterima teman-teman ke fakultas masing-masing dan juga diletakkan di pohon-pohon supaya bisa menyatu dengan alam di UKSW,” imbuh dia.
Prof Intiyas berharap, aksi tersebut juga bisa dicontoh dan diimplementasikan oleh instansi pemerintahan.
Perlu diketahui, dalam acara tersebut, UKSW mengukuhkan lima akademisi menjadi guru besar.
Kelima orang tersebut yakni Prof Dr Hanna Arini Parhusip, MSc, Nat dari Fakultas Sains dan Matematika sebagai Guru Besar bidang Ilmu Matematika, Prof Dr Maria Rio Rota, SE, MSi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Keuangan Kewirausahaan, Prof Albert Kriestian Novi Adhi Nugraha, SE, MM, PhD dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Perilaku Konsumen, Prof Dr Christina Maya Indah, SH, MHum dari Fakultas Hukum sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak, dan Prof Darmawan Utomo, MEng, PhD dari Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Deep Learning.
Rektor Intiyas mengungkapkan rasa bangganya lantaran pihaknya telah kembali menghasilkan akademisi yang disebut creative minority dengan produk-produk inovasi dan karya yang dinilai bisa membantu menyelesaikan permasalahan bangsa.
Total guru besar yang dimiliki UKSW saat ini mencapai 29 orang, 19 di antaranya dihasilkan pada masa era kepemimpinan Rektor Intiyas.
“Target pencapaian guru besar kami sudah kami capai dan kami yakin upaya kami bisa membantu menyelesaikan persoalan stunting, kemiskinan, keadilan, gender, teknologi informasi termasuk artificial intelligence (AI) untuk memecahkan berbagai masalah,” pungkas Prof Intiyas. (*)
Teras Rektor UKSW dalam Gelar Inovasi Harmoni Nusantara: Gaungkan Inovasi Berdampak |
![]() |
---|
Dies Natalis ke-22 FTI UKSW Melangkah Bersama Memberi Makna |
![]() |
---|
Menuju World Class University, UKSW Gelar Penguatan Kinerja bagi Pimpinan dan Dosen |
![]() |
---|
Biofest 2025 UKSW: dari Pupuk Organik Hingga Semir Ramah Lingkungan, Inovasi Muda Bersinar |
![]() |
---|
Voice of SWCU Persembahkan Prestasi Gemilang di Ajang Paduan Suara Internasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.