UKSW SALATIGA
Biofest 2025 UKSW: dari Pupuk Organik Hingga Semir Ramah Lingkungan, Inovasi Muda Bersinar
Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana menggelar Biofest 2025 Competition, karya inovatif pelajar se-Jawa Tengah.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Bagaimana jika gulma bisa menjadi semir, dan limbah ternak berubah menjadi pupuk yang menyuburkan tanah?
Jawabannya hadir di Biofest 2025 Competition, karya inovatif pelajar se-Jawa Tengah yang digelar Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dalam rangka Dies Natalis ke-63 yang diselenggarakan di Balairung Universitas, pada Rabu–Kamis (1–2/10/2025).
Lebih dari sebuah kompetisi, Biofest adalah laboratorium kolaboratif tempat generasi muda merangkai masa depan hijau, didukung oleh fakultas yang menjadikan biologi bukan sekadar ilmu, tapi juga panggilan untuk merawat bumi.
Biofest 2025 Competition mengangkat tema “A Celebration of Knowledge, Innovation, and Care for Our Environment”, menjadi ajang pertemuan gagasan dan kreativitas ratusan pelajar SMP serta SMA/SMK se-Jawa Tengah.
Biofest menghadirkan empat kategori kompetisi yang dirancang untuk merangkul potensi generasi muda dari sisi akademik maupun kreatif: Cerdas Cermat Biologi untuk menguji ketepatan dan kecepatan, Proyek Biologi untuk menampilkan inovasi berbasis lingkungan, Poster Kreatif bagi siswa SMP yang dituangkan dalam karya visual edukatif, serta Video Kreatif yang mengajak peserta menyuarakan pesan lingkungan melalui media digital.
Biofest 2025 mencatat partisipasi luas dari sekolah-sekolah di Jawa Tengah.
Lomba Cerdas Cermat diikuti 26 tim dari 19 sekolah, Proyek Biologi menghadirkan 27 tim dari 20 sekolah, Poster Kreatif diikuti 21 peserta dari 9 sekolah, dan Video Kreatif melibatkan 33 tim dari 22 sekolah.
Baca juga: Para Inovator Nasional Kembali Berkumpul di UKSW dalam Gelar Inovasi Harmoni Nusantara 2025
Peserta dari Salatiga, Semarang, Surakarta, Magelang, Klaten, dan sekitarnya menegaskan Biofest sebagai ruang akademis yang kompetitif sekaligus menumbuhkan kepedulian lingkungan generasi muda.
Dari Limbah Menjadi Harapan
Sorotan utama jatuh pada Lomba Proyek Biologi tingkat SMA, di mana peserta beradu ide untuk menanggapi isu lingkungan melalui karya aplikatif.
Salah satunya datang dari tim SMAN 1 Teras, Boyolali yang menampilkan proyek “Pemanfaatan Rumen Sapi, Buah Busuk, dan Cangkang Telur Terhadap Kualitas Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum Annum).”
“Awalnya sempat ragu karena saat presentasi terasa belum sempurna."
"Tapi saya memberanikan diri, dan syukurlah bisa lolos menjadi finalis,” ujar Vina Sofia Fanetri, yang bersama rekan-rekannya, Cendikia Darajati, Ameera Batrisyla Ghaisani, Muhammad Wildan Aditya, dan Alfathih Irfan Setia Budi mengolah limbah menjadi pupuk organik cair (POC).
Dengan bahan dasar sederhana berupa kotoran sapi, cangkang telur, dan buah busuk, tim ini menciptakan inovasi POC melalui proses fermentasi dua tahap.
Produk tersebut kemudian diuji pada tanaman cabai karena respon pertumbuhannya relatif cepat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.