Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2025

Keong Kraca Jadi Santapan Wajib Saat Ramadan di Banyumas, Omset Sebulan Capai Ratusan Juta

Produksi keong kraca Banyumas di Bulan Ramadan bisa meningkat 10 kali lipat dibanding hari-hari biasanya.

Permata Putra Sejati
KEONG KRACA, Tampilan keong kraca yang sedang dimasak dengan bumbu kuning, Jumat (7/3/2025). Produksi keong kraca Banyumas di Bulan Ramadan bisa meningkat 10 kali lipat dibanding hari-hari biasanya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO -- Produksi keong kraca Banyumas di Bulan Ramadan bisa meningkat 10 kali lipat dibanding hari-hari biasanya.

Keong atau Kraca sudah menjadi hidangan yang khas Ramadan di Banyumas.

Di bulan puasa ini pemilik usaha keong, yaitu Chamlani (50) yang berada di Jalan Kauman Lama, Kecamatan Purwokerto Timur mengaku dalam sehari bisa memasak sebanyak 100 kilogram keong.

Tampilannya tidak begitu menarik, tetapi ketika sudah mencicipi, pasti akan membuat ketagihan dan tak berhenti makan.

Bagi sebagian orang keong sawah dianggap hama terutama bagi para petani.

Makhluk kecil bercangkang ini bisa menjadi olahan makanan yang sedap.

Kraca dijual Rp50 ribu perkilogramnya. 

Kalau dijual setengah kilo Rp25 ribu dan satu porsi kecil Rp15 ribu.

Ia mengatakan omset jualan keong selama Ramadan bisa sampai ratusan juta. 

Keong yang dimasak adalah keong hitam yang lebih enak.

Warung Keong Kraca Chamlani berjualan sejak 1995.

Bahkan dari 100 kilogram keong bisa langsung habis hanya dalam waktu 3 jam saja.

Saat Ramadan ada juga yang menjadi reseller dengan menjualnya lagi. 

Dalam sehari saja bisa memasak sampai 100 kilogram, maka dalam sebulan berarti bisa mencapai 3 kuintal keong.

Ramadan memang menjadi bulan yang berkah.

Jauh sekali dengan hari-hari biasa yang hanya sekira 25 kilogram saja. 

Keong sawah diperoleh dari daerah Pekalongan dan Demak dan sebagian dari Banyumas.

"Untuk menciptakan rasa yang berbeda, ditambahkan bahan-bahan dan rempah masakan lain untuk menggugah selera.

Proses memasak Kraca tergolong tidak sederhana dan butuh beberapa tahapan agar tidak bau," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (7/3/2025). 

Pertama Keong Sawah mentah dicuci terlebih dahulu hingga benar-benar bersih.

Setelah bersih, keong kemudian dilubangi pada bagian ujungnya.

Tujuannya supaya menghilangkan kotoran sekaligus agar bumbu meresap ke dalam.

Keong-keong kemudian direndam semalam.

Pada pagi harinya keong kembali dicuci berkali- kali hingga bersih dan baru dimasak.

Setelah benar-benar bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran, barulah memasaknya dengan berbagai bumbu- bumbu yang sudah dihaluskan ditumis

Masukan keong-keong yang sudah dicuci bersih.

Setelah bumbu meresap kemudian diberi air dan direbus hingga kurang lebih 4 sampai 5 jam.

Sambil beberapa kali diaduk untuk semakin meresapkan bumbu-bumbu kedalam daging keongnya.

Proses pembuatan kraca di warung milik Chamlani semua dikerjakan sendiri.

Chamlani mengaku justru takut apabila dikerjakan oleh orang lain sebab, rasanya bisa kurang pas.

Bahkan menurutnya hal penting yang mesti diperhatikan adalah suasana hati ketika memasak.

Chamlani bercerita bahwa pernah ada yang coba beli resep untuk buat kraca sendiri.

Tetapi ketika diberi resep rasanya tetap beda, satu resep tapi tangannya beda jadi rasanya juga tidak sama.

Bukan hanya sedap, kraca juga memiliki khasiat terutama bagi ibu hamil menambah protein, penyakit kuning atau liver dan sariawan.

Salah satu hal yang unik dari kraca adalah cara memakannya.

Cara memakannya dengan disedot pada bagian cangkangnya.

Tetapi apabila anda merasa kesulitan, maka dapat mengunakan tusuk gigi untuk dapat mengambil dagingnya.

Sampai sejauh ini Chamlani dengan usahanya itu belum dapet bantuan apapun dari pemerintah.

Padahal keong kraca sudah dikenal sebagai santapan khas Ramadan di Banyumas.(jti)

Baca juga: Gerakan Pangan Murah di Kudus Digelar 3 Kali Selama Ramadan

Baca juga: Wali Kota Solo Resmikan Rumah Konsultasi Klik On PHK, Ada 5.338 Loker

Baca juga: Jangan Sampai Terlewat! Berikut Jadwal Pemutakhiran Data e-RDKK

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved