Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Miras Oplosan

Makam Rinda Kania Gadis Meninggal Karena Miras Oplosan Dibongkar, Sahabat: Kayaknya Alkohol Murni

Kasus pesta minuman keras (miras) oplosan yang merenggut nyawa dua perempuan muda di Bantul, Yogkakarta, memasuki babak baru.

Editor: rival al manaf
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
BONGKAR MAKAM - Makam perempuan muda korban miras oplosan di Bantul, DIY, dibongkar oleh polisi untuk memastikan penyebab kematiannya, Kamis (6/3/2025). 

RKP meninggal pada Senin (3/3/2025) pukul 06.00 WIB di RS Pratama Kota Yogyakarta setelah mengalami gejala dada sesak dan muntah. 

"Yang pertama meninggal (inisial) RKP di RS Pratama dan kedua MAM pada hari yang sama (Senin) di RS Rajawali, tapi beda jam (dengan korban RKP)," kata Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Selasa (4/3/2025).

Jeffry mengatakan, sementara kedua pria yang ikut pesta miras tersebut, KPP dan AF masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.

KPP dirawat di RS Lukita dan AF dirawat di RS Bhayangkara.

Peristiwa pesta miras oplosan maut ini berawal saat KPP (22), warga Ngumbul, mendatangi rumah AF (27) warga Tambalan, Pleret Bantul pada Sabtu (1/3/2025) pukul 15.00 WIB.

KPP mengajak AF ke rumahnya untuk pesta miras. Dia membeli tiga botol miras oplosan yang masing-masing berukuran 600 mililiter.

KPP kemudian mengajak dua teman perempuannya, RKP (21) warga Wirogunan, Mergangsan, Kota Yogyakarta dan MAM (24) warga Baciro, Gondokusumanan, Kota Yogyakarta untuk bergabung.

"RKP dijemput MAM, kemudian menuju ke rumah KPP sekitar pukul 16.30 WIB. Saat sampai di lokasi sudah ada KPP dan AF," kata Jeffry. 

Jeffry mengatakan, empat orang ini kemudian menggelar pesta miras oplosan.

KPP memiliki ide dicampur pil sapi berbentuk bubuk yang diperoleh dari orang lain. Pesta miras itu pun dilanjutkan hingga pukul 21.00 WIB. 

"Sekitar pukul 21.00 WIB, RKP mengeluh dadanya terasa panas," kata dia. 

RKP sempat menghubungi seorang temannya bernama APN (18) warga Mergangsan, Kota Yogyakarta, untuk menjempunya di rumah KPP. Lalu APN dan RKP pulang ke rumah.

"Keterangan saksi (APN), sampai di rumah RKP hanya tidur dan tidak mau makan," kata Jeffry. 

APN kembali menjenguk RKP sambil membelikan makan, susu, hingga air kelapa dalam kemasan, pada Minggu (2/3/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. 

Namun RKP tetap tidak mau makan. Sampai akhirnya RKP muntah dan dibawa keluarganya ke RS Pratama, Kota Yogyakarta, Senin (3/3/2025) pukul 04.18 WIB. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved