Berita Jakarta
OJK Terus Berupaya Tingkatkan Kepercayaan Investor Pasar Modal
Dalam beberapa waktu terakhir, arus modal asing yang keluar dari bursa Indonesia tercatat cukup besar
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Dalam beberapa waktu terakhir, arus modal asing yang keluar dari bursa Indonesia tercatat cukup besar, di mana sejak awal tahun hingga akhir Februari tercatat mencapai Rp 18,9 triliun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyadari, modal asing, baik yang masuk maupun keluar Indonesia, merupakan bagian dari dinamika pasar keuangan global.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, didukung oleh konsumsi domestik yang solid.
Selain itu, menurut dia, kondisi ekonomi Indonesia juga didukung oleh stabilitas sektor keuangan, serta kebijakan yang proaktif dari pemerintah dan regulator.
"OJK, bersama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS, terus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang," katanya, dalam keterangan resmi, Jumat (7/3).
Inarno menuturkan, upaya itu mencakup peningkatan likuiditas pasar, penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan transparansi, serta promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.
Meski volatilitas jangka pendek tidak dapat dihindari, Ia tetap optimistis Indonesia akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing.
Hal itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural, serta berbagai peluang investasi yang menjanjikan.
"Fokus utama kami adalah menjaga stabilitas, meningkatkan kepercayaan investor, dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan," jelasnya.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Jumat (7/3). IHSG ditutup naik 18,15 poin atau 0,27 persen ke level 6.636,00. Dalam sepekan, IHSG tercatat telah menguat 5,83 persen.
VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi menilai, pekan ini merupakan momentum rebound bagi IHSG. Meskipun asing masih terus mencatatkan aliran dana keluar mencapai Rp 2,13 triliun di pasar reguler.
Hal itu dipengaruhi beberapa sentimen. Pertama, pelemahan indeks dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan kekhawatiran dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
Kedua, sentimen potensi dividen 2024 yang mendorong saham big caps dengan high dividen pasca-tekanan beberapa pekan terakhir. Ketiga, peningkatan spekulasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga.
“Saat ini pasar berharap terjadi pemangkasan fed fund rate (FFR) ke level 3,50-3,75 persen hingga Desember 2025,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (7/3). (Kompas.com/Agustinus Rangga Respati/Kontan)
Baca juga: Resmi Turun! Harga Bahan Bakar Minyak BBM Sabtu 8 Maret 2025, Berlaku di Seluruh Indonesia
Baca juga: Ramadan Tetap Jadi Momentum Penting Bagi Pelaku E-Commerce untuk Kerek Penjualan
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Besok di Kabupaten Batang, Ramadan Hari ke-9 Minggu 9 Maret 2025
Seusai Bupati Pati Sudewo Diperiksa KPK Terkait Suap Proyek Rel Kereta, Ini Fakta Terbarunya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Naik ke 7.936,17, Saham PGEO dan MBMA Jadi Pendorong Utama |
![]() |
---|
Alasan PDIP Copot Bambang Pacul dari Ketua DPD Jawa Tengah, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.