Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Grobogan 2025

Pilu Pengungsi Banjir di Grobogan Kesulitan Selimut dan Perlengkapan Balita

Beberapa warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, memilih mengungsi di tanggul Sungai Tuntang, Selasa (11/3/2025).

TRIBUNJATENG/FACHRI SAKTI NUGROHO
WARGA MENGUNGSI DI TANGGUL: Warga Baturagung yang mengungsi di tanggul Sungai Tuntang butuh selimut dan perlengkapan balita. Beberapa warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, memilih mengungsi di tanggul Sungai Tuntang, Selasa (11/3/2025). 

Secara fisik dan mental mereka selalu siaga, apalagi saat ada kabar air kiriman dari hulu tiba.

Meski begitu, beberapa warga tetap menjalankan ibadah puasa di tengah kondisi yang kurang ideal tersebut.

"Puasa di saat bencana malah syahdu, semua tergantung pribadi masing-masing, ketika ini dianggap suatu cobaan Ia akan sungguh-sugguh dalam ibadah, kalau resah atau mengelu itu kurang baik, kita berdoa yang terbaik untuk semua," jawabnya.

Mengenai kebutuhan pengungsi yang berada di tanggul, Sudarmanto menyebut warga memerlukan tambahan selimut dan kebutuhan balita.

"Untuk pengungsi yang bertahan di tanggul ada balita, itu butuh kebutuhan balita dan tambahan selimut," kata Sudarmanto.

Sedangkan harapannya atas terjadinya bencana ini, agar pemerintah segera memperbaiki tanggul agar banjir serupa tak lagi terulang.

"Kita tidak muluk-muluk minta bantuan apapun, Kami hanya minta tanggul segera diperbaiki, karena kami tidak ingin banjir terjadi lagi," pungkas Sudarmanto.

BANJIR BANDANG GROBOGAN: Warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, mendirikan tenda darurat di Tanggul Sungai Tuntang, Selasa (11/3/2025). Alasan warga masih bertahan dan enggan ke pos pengungsian adalah untuk melindungi harta bendanya yang masih berada di rumah.
BANJIR BANDANG GROBOGAN: Warga Dusun Mintreng, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, Grobogan, mendirikan tenda darurat di Tanggul Sungai Tuntang, Selasa (11/3/2025). Alasan warga masih bertahan dan enggan ke pos pengungsian adalah untuk melindungi harta bendanya yang masih berada di rumah. (TribunJateng/Fachri Sakti Nugroho)

Banjir Meluas hingga Kecamatan Tegowanu

Diberitakan sebelumnya, banjir di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, semakin meluas akibat tingginya curah hujan di hulu yang menyebabkan aliran sungai semakin deras. 

Banjir bermula dari jebolnya tanggul Sungai Tuntang di Desa Batur agung karena tak mampu menahan debit air yang kian bertambah, Minggu (9/3/2025) lalu. 

Air jebolan sungai Tuntang lantas membanjiri lima desa di sekitar Baturagung. 

Yakni Desa Ringinkidul dan Tlogomulyo di Kecamatan Gubug dan Desa Pepe, Curug, Cangkring di Kecamatan Tegowanu. 

Jumlah warga yang mengungsi pun meningkat menjadi 1.202 jiwa.  

Banjir terparah terjadi di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. 

Warga yang masih terjebak di rumah mereka terus dievakuasi oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Tim SAR, serta relawan dari berbagai daerah seperti Semarang, Demak, dan Kudus.  

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved