Berita Grobogan
Indahnya Kerukunan Umat Beragama di Grobogan saat Bencana Banjir, Warga Salat dan Puasa di Gereja
Kerukunan umat beragama di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, terlihat nyata dalam penanggulangan bencana, Selasa (11/3/2025).
Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Kerukunan umat beragama di Desa Ringinkidul, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, terlihat nyata dalam penanggulangan bencana, Selasa (11/3/2025).
Warga yang terdampak banjir di Dusun Mintreng, Desa Baturagung, dan Desa Ringinkidul mengungsi di Gereja GKJ Tempurung Gubug yang terletak di Ringinkidul.
Menariknya, meskipun mayoritas warga yang mengungsi beragama Islam, mereka tidak merasa canggung untuk berteduh di rumah ibadah umat Kristiani tersebut.
Baca juga: Video Banjir Grobogan, Warga Baturagung Mendirikan Tenda di Tanggul Amankan Harta Benda
Selain itu, mereka tetap menjalankan ibadah salat dan puasa di gereja, menunjukkan sikap saling menghormati dan toleransi yang tinggi antar umat beragama di desa ini.
Sugiyanto, Pengurus Gereja GKJ Tempurung Gubug, Ringinkidul, menyampaikan bahwa pihak gereja terbuka untuk menerima siapa saja yang membutuhkan tempat pengungsian, tanpa memandang latar belakang agama.
"Gereja ini digunakan sebagai tempat pengungsian warga yang terdampak banjir, baik yang beragama Kristen maupun Islam," kata Sugiyanto kepada Tribun Jateng, Selasa (12/3/2025).
"Kami terbuka dan menerima dengan baik bagi warga yang beragama Islam dipersilahkan dengan senang hati untuk Salat di dalam gereja," imbuhnya.
Tidak hanya menyediakan tempat untuk mengungsi, pihak Gereja bersama pemerintah Desa Ringinkidul dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga mendirikan dapur umum di gereja untuk memenuhi kebutuhan makan warga, termasuk sahur dan berbuka puasa bagi yang menjalankan ibadah puasa.
"Awal diadakan dapur umum ini dari pihak Gereja karena ingin membantu warga yang kebanjiran," ungkap Sugiyanto.
"Setelah itu kami berkoordinasi dengan kepala desa dan diterima dengan baik, akhirnya dari pihak BPBD membantu kami secara penuh untuk mengadakan dapur umum," tambahnya.
Dapur umum ini tidak hanya menyediakan makanan untuk warga yang berpuasa, tetapi juga sarapan dan makan siang untuk anak-anak dan warga lainnya yang tidak berpuasa.
"Kami bersama dengan BPBD menyediakan makan untuk sahur dan berbuka puasa, bahkan juga setiap pagi bagi yang tidak berpuasa dan anak-anak kami sediakan sarapan dan makan siang," kata Sugiyanto.
Toleransi antar umat beragama memang telah lama terjalin dengan baik di Desa Ringinkidul.
Sejak dulu, warga desa ini selalu menjaga rasa kebersamaan dan saling membantu dalam setiap kegiatan, apalagi saat terjadi bencana.
Sugiyanto berharap, semangat toleransi yang ada di Desa Ringinkidul bisa menjadi contoh bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
Farida Farichah, Srikandi Grobogan Yang Kini Jadi Wakil Menteri Koperasi Pernah Jadi Ketum IPPNU |
![]() |
---|
Jurnalis Asal Grobogan Dibacok OTK, Ada Kaitannya Liputan Demo Petani Tanggungharjo? |
![]() |
---|
Aysah Bermimpi Jadi "Minions" di Porsema XIII 2025 Grobogan |
![]() |
---|
Detik-detik Mencekam Angin Puting Beliung Mengamuk Jelang Magrib di Grobogan |
![]() |
---|
Angin Puting Beliung Melanda Desa Tajemsari Grobogan, Dwi: Kejadiannya Jelang Maghrib |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.