Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ramadan 2025

Ramadan 2025, KPw BI Tegal Kampanye Cinta Bangga Paham Rupiah di Pondok Pesantren

Momen Ramadan 1446 H/2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal menggelar kegiatan sosialisasi

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
IST
BERI PEMAPARAN: Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal Bimala, sedang memaparkan sosialisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan transaksi non tunai (QRIS), menyasar santri pondok pesantren Mambaul Ulum, di Kelurahan Tunon Kota Tegal, Kamis (13/3/2025). Pada kesempatan itu selain sosialisasi, sekaligus dilaksanakan acara buka bersama dengan para santri dan pengurus. DOKUMENTASI BANK INDONESIA TEGAL 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Momen Ramadan 1446 H/2025, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal menggelar kegiatan sosialisasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah menyasar santri pondok pesantren Mambaul Ulum, di Kelurahan Tunon Kota Tegal, pada Kamis (13/3/2025). 


Kegiatan sosialisasi CBP rupiah dan transaksi non tunai (QRIS) tersebut sekaligus dirangkaikan dengan buka bersama.


Kegiatan dihadiri langsung Wakil Wali Kota Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah, dan Kepala KPw BI Tegal Bimala. 


Tazkiyyatul Muthmainnah mengapresiasi apa yang dilakukan KPw BI Tegal


Menurutnya sosialisasi gerakan Cinta, Bangga dan Paham Rupiah ini penting bagi santri di Ponpes Mambaul Ulum yang merupakan pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs). 


"Mereka masih usia SMP, harapannya kedepan akan menjadi dasar tidak hanya memperlakukan uang dengan baik dan benar, tetapi juga mencintai dan bangga terhadap rupiah, serta bisa paham tentang uang rupiah," jelas Tazkiyyatul, dalam rilis yang diterima Tribunjateng.com. 


Tazkiyyatul juga berharap, Bank Indonesia Tegal terus memberikan sosialisasi termasuk literasi keuangan dengan lebih luas lagi. 


Sementara itu, Kepala KPw BI Tegal Bimala, menjelaskan mengenai pemilihan lokasi sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah menyasar santri MTs Ponpes Mambaul Ulum. 


Diterangkan Bimala, pihaknya ingin memberikan pengetahuan tentang CBP rupiah dan transaksi non tunai (QRIS) karena mereka (Santri) masuk kategori generasi Z yang sangat melek digital. 


Santri generasi Z lahir terbiasa dengan dunia digital, Bank Indonesia harus melakukan sosialisasi supaya mereka tidak gaptek dan harapannya bisa mengadopsi pembayaran secara digital.


"Dengan pembayaran secara digital risiko yang timbul semakin kecil. Sedangkan pembayaran dengan uang tunai, mereka harus mengenali ciri-ciri keaslian uang rupiah seperti apa. Selain itu lewat pembayaran digital bisa lebih cepat, murah biayanya dan juga lebih aman," terang Bimala. 


Pengasuh Ponpes Mambaul Ulum, KH. Rohmani, menilai silaturahmi dan buka bersama sekaligus pengenalan uang rupiah pada santri sangat diperlukan agar mereka lebih mengenal tentang uang rupiah. 


Termasuk santri diberitahu bagaimana cara mengenali uang asli dan cara menyimpan uang dengan baik supaya tidak rusak.


Rohmani juga menyampaikan, pada uang rupiah terdapat gambar-gambar pahlawan, sehingga rupiah bukan hanya sekadar uang saja melainkan ada nilai-nilai yang harus diketahui anak-anak.


“Kegiatan ini sangat bagus karena mengedukasi agar anak-anak memiliki pengetahuan baru tentang rupiah, apalagi pembayaran melalui QRIS,” imbuh Rohmani. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved