Wonosobo Hebat

Pemkab Wonosobo Apresiasi Peran Muhammadiyah dalam Mewujudkan Masyarakat Makmur dan Berkemajuan 

Ist. Diskominfo Wonosobo
KAJIAN RAMADHAN - Kajian Ramadhan dan Ideopolitor Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu berlangsung di Gedung Sasana Adipura, Rabu(19/3/2024). Dalam kajian ini mencakup berbagai materi yang disampaikan, antara lain ideologi dan paham Muhammadiyah, pengembangan wasathiyah Islam berkemajuan, serta optimalisasi zakat, infaq, dan shodaqoh. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Muhammadiyah beserta organisasi otonom di bawahnya, memiliki peran penting mewujudkan kehidupan yang makmur dan berkemajuan dengan memegang teguh prinsip pemurnian, keseimbangan, dan pembaharuan. 

Selain itu, memperkuat eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang menjalankan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sejati, berdasarkan Al-Quran dan As-sunnah dalam akidah dan ibadah.

Demikian, disampaikan Asisten Administrasi Umum Setda Wonosobo, Mohammad Riyanto saat menghadiri Kajian Ramadhan dan Ideopolitor Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu di Gedung Sasana Adipura, Rabu (19/3/2025). 

Menurut Riyatno, dengan pemurnian akan memperkuat gagasan Muhammadiyah tentang keseimbangan, yang mencakup semua aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, pemberdayaan perempuan, dan lainnya. 

KAJIAN RAMADHAN - Kajian Ramadhan dan Ideopolitor Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu berlangsung di Gedung Sasana Adipura, Rabu(19/3/2024). Dalam kajian ini mencakup berbagai materi yang disampaikan, antara lain ideologi dan paham Muhammadiyah, pengembangan wasathiyah Islam berkemajuan, serta optimalisasi zakat, infaq, dan shodaqoh.
KAJIAN RAMADHAN - Kajian Ramadhan dan Ideopolitor Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu berlangsung di Gedung Sasana Adipura, Rabu(19/3/2024). Dalam kajian ini mencakup berbagai materi yang disampaikan, antara lain ideologi dan paham Muhammadiyah, pengembangan wasathiyah Islam berkemajuan, serta optimalisasi zakat, infaq, dan shodaqoh. (Ist. Diskominfo Wonosobo)

Selain itu, melalui transformasi tajdid yang bersifat purifikasi dan dinamis, Muhammadiyah bertujuan mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin, serta memberikan solusi dan inovasi dalam dakwah, amal usaha, dan berbagai aksi gerakan.

Menurutnya, momentum ini dapat membuka wawasan seluruh peserta secara lebih luas, yang mampu memperteguh keimanan, juga membuka jendela perspektif kita untuk lebih arif dalam menyikapi dinamika kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. 

"Dengan demikian, terbuka lebih luas ladang amal bagi kita semua, untuk dapat bermanfaat bagi sesama, melalui gerakan Muhammadiyah sebagai motor perubahan dan kemajuan.” kata Riyanto saat membacakan sambutan Bupati Wonosobo. 

Lanjutnya, pemerintah dan masyarakat, menunggu lebih banyak lagi kiprah dan terobosan-terobosan positif Muhammadiyah, bagi kemajuan pembangunan baik di Kabupaten Wonosobo wilayah Eks Karesidenan Kedu, Jawa Tengah, maupun Indonesia.

Sementara itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonosobo, Bambang Wen, menyampaikan Kajian Ramadhan dan Ideopolitor Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Eks Karesidenan Kedu menghadirkan beberapa narasumber, seperti Profesor Din Syamsuddin, Pimpinan Wilayah Jawa Tengah, LazisMU, serta Center of Excellence Universitas Muhammadiyah Magelang. 

Dengan kegiatan ini, pimpinan daerah memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan dialog ideopolitor, yaitu ideologi, politik, dan keorganisasian terhadap pembinaan pimpinan cabang dan ranting. 

"Ini merupakan program dari Pimpinan Pusat yang harus dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah dan Daerah,” jelas Bambang.

Disampaikan, kegiatan ini dihadiri kurang lebih 1.090 peserta, terdiri dari seluruh perwakilan kabupaten di Karesidenan Kedu serta pimpinan cabang dan ranting Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo. 

Ketua Panitia Penyelenggara, Basuki Yulianto, menambahkan, kajian mencakup berbagai materi, antara lain ideologi dan paham Muhammadiyah, pengembangan wasathiyah Islam berkemajuan, serta optimalisasi zakat, infaq, dan shodaqoh. 

Selain itu, tema kegiatan dinilai penting dan relevan karena menyangkut ideologi yang menjadi dasar dalam setiap kehidupan, serta pentingnya warga Muhammadiyah untuk mengetahui perkembangan politik meskipun organisasi Muhammadiyah sendiri tidak berpolitik.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Muhammadiyah semakin mencerahkan, baik untuk warga Muhammadiyah, bangsa, dan negara. 

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya rutin yang dilakukan setiap tahun secara bergiliran, untuk memastikan agar ideologi, politik, dan organisasi Muhammadiyah terus berkembang seiring dengan tantangan zaman,” tandasnya. (ima)

Baca juga: Viral Pekerja Banyumas Diduga Alami Kekerasan Oleh Majikan, Mata Lebam Babak Belur

Baca juga: Dishub Kendal Surati Pengusaha Tambang, Truk Dilarang Melintas Pantura H-7 Lebaran

Baca juga: Satresnarkoba Polres Jepara Amankan Empat Tersangka Narkoba Selama Ramadan