Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Aureline Ingin Wafat di Tanah Suci, Satu Keluarga Semarang Meninggal Saat Umrah

Suasana haru selimuti rumah duka keluarga asal Semarang yang meninggal saat umrah di Arab Saudi. Pelayat mengenang kebaikan mendiang.

Penulis: hermawan Endra | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM/ HERMAWAN ENDRA
RUMAH DUKA - Suasana rumah korban kecelakaan bus umroh di Jeddah yang berlokasi di perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang, Sabtu (22/3). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suasana rumah duka korban rombongan umrah yang meninggal dunia satu keluarga di Wadi Qudeid, Arab Saudi, terlihat dipenuhi pelayat, Jumat (21/3/2025).

Karangan bunga ucapan duka cita berjejer di sekitar kediaman keluarga yang tinggal di Perumahan Vila Pinus, Pudak Payung, Banyumanik, Kota Semarang.

Keempat korban satu keluarga tersebut adalah Dawan Mahmud (suami), Sumarsih Djahrudin Manuel Boeng Napiun (istri), Audrya Malika Adam (anak), dan Aureline Nawallya Adam (anak).

Di dalam rumah, Indah, kakak kandung Dawan Mahmud, menyambut para pelayat sambil berbagi cerita penuh haru.

Ia mengenang kabar duka yang diterima lewat panggilan telepon dari suaminya.

“Sekitar pukul sembilan pagi saya buka HP, ada lebih dari 50 missed call dari keluarga. Lalu saya diberi tahu Dawan sekeluarga meninggal saat umrah. Seketika saya deprok, lemes,” ujarnya.

Indah menyampaikan permohonan maaf kepada pelayat atas segala kesalahan mendiang selama hidup.

“Kami sekeluarga memohon maaf apabila ada salah semasa hidup,” tuturnya.

Indah menceritakan bahwa adiknya dikenal sebagai pribadi yang baik dan dicintai banyak orang.

Imam salat jenazah pun tak kuasa menahan tangis, hingga jamaah musala ikut menangis.

Banyak komentar positif tentang keluarga Dawan juga membanjiri media sosial.

Seorang pelayat menuturkan, dirinya pernah dibantu Dawan saat mencari rumah selama tinggal di Semarang.

Hal mengejutkan juga datang dari Aureline Nawallya Adam, putri bungsu Dawan, yang sebelum berangkat sempat mengatakan pada temannya bahwa ia ingin meninggal di Tanah Suci.

“Dia bilang ke temannya Chelsea, ingin meninggal di Tanah Suci karena disalatkan banyak orang. Waktu itu Chelsea sempat bilang jangan ngomong begitu. Mungkin itu firasat,” ujar seorang pelayat.

Indah menambahkan, Sumarsih sempat membeli tiga busana putih dari Tanah Abang untuk menghadiri acara lamaran anak Indah yang rencananya digelar 9 Mei 2025 di Medan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved