Berita Ungaran
Sosok Dawam Mahmud, Korban Kecelakaan Jemaah Umrah di Arab Saudi di Mata Para Tetangga
Duka mendalam menyelimuti warga Perumahan Vila Pinus Banyumanik dan masyarakat di sekitar tempat usaha Dawam Mahmud di Langensari Barat, Ungaran.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Duka mendalam menyelimuti warga Perumahan Vila Pinus Banyumanik dan masyarakat di sekitar tempat usaha Dawam Mahmud di Langensari Barat, Ungaran.
Nama Dawam Mahmud, yang dikenal sebagai pengusaha sukses dan dermawan, kini tinggal dalam kenangan setelah ia dan keluarganya menjadi korban kecelakaan bus umrah di Arab Saudi pada Kamis, 20 Maret 2025.
Dawam, bersama istrinya Sumarsih serta dua anaknya, Areline Nawallya Adam dan Audrya Malika Adam, berangkat menunaikan ibadah umrah bersama.
Namun, perjalanan spiritual yang mereka jalani menjemput takdir Ilahi .
Kecelakaan yang terjadi di Wadi Qudeid itu merenggut nyawa mereka, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kerabat, dan masyarakat yang mengenalnya.
Sosok Dermawan yang Selalu Hadir untuk Sesama
Meskipun bukan warga asli Ungaran, keberadaan Dawam sangat dirasakan oleh masyarakat setempat. Usaha yang ia bangun, PT. Adam Jaya, tidak hanya menjadi sumber rezeki bagi keluarganya, tetapi juga memberikan manfaat bagi banyak orang.
“Kalau secara pribadi memang kurang begitu kenal, tapi dengar-dengar beliau ini dermawan dan sering menyantuni lingkungan,” ujar Sugiarto, salah satu warga Langensari Barat.
Tak hanya di lingkup sosial, Dawam juga dikenal sering berbagi melalui program Jumat Berkah. Warga yang biasa berjualan di sekitar tempat usahanya turut merasakan kehilangan sosoknya.
“Iki mau bakul sayur sing biasa Ning lingkungane de’e Tembalang Yo crito kelangan langganan apikan Pak Dawam,” cerita Sugiarto.
Aktif di Lingkungan dan Penggerak Kebaikan
Dawam bukan hanya seorang pengusaha, tetapi juga sosok yang selalu aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Ketua RT 17 RW 06, Wira Putra Jasa, mengakui bagaimana Dawam begitu peduli dengan lingkungannya.
“Dawam sangat aktif berkegiatan di lingkungan. Dari masa ke masa, beliau jadi pengurus RT karena memang gercep kalau merespon segala sesuatu. Aktif juga di kegiatan keagamaan.
Ada musala di lingkungan, beliau salah satu penggerak. Motivator buat kami untuk bisa berbuat kebaikan,” ungkapnya.
Kepergian Dawam dan keluarganya meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat. Bukan hanya kehilangan seorang sahabat, tetangga, atau pengusaha sukses, tetapi juga kehilangan sosok yang tulus dalam berbagi dan peduli terhadap sekitar.
Perjalanan hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bahwa dalam setiap kesuksesan, ada tanggung jawab sosial yang harus diemban. Dan Dawam telah menjalankan itu dengan sepenuh hati. Kini, doa dan kenangan akan kebaikannya terus mengalir, semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik baginya dan keluarga di sisi-Nya. (*)
Guru Matematika Jadi Pengajar Agama: Ironi Kekurangan Tenaga Pendidik di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Tak Hanya Subsidi, Pemkab Semarang Siapkan Strategi Jangka Panjang Selamatkan Petani Tembakau |
![]() |
---|
227 Murid Dapat Makan Bergizi Gratis, Wiji Rahayu Bersyukur SLB Negeri Ungaran Ikut Diperhatikan |
![]() |
---|
Kisah Ariyanto Ikhlas Tak Ambil Kelebihan Bayar PBB, Meski Pemkab Semarang Membatalkan Kenaikan |
![]() |
---|
"Alhamdulillah Beban Ortu Berkurang", Respons Pedagang Kopi Usai Bupati Ngesti Batalkan Kenaikan PBB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.