Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Inernasional

Api Berkobar 5 Hari, Kebakaran Hutan Korea Selatan Tewaskan 24 Orang

Kebakaran hutan melanda Korea Selatan. Hingga Rabu (26/3/2025), kebakaran telah menewaskan sedikitnya 24 orang.

CHRONICLES
ILUSTRASI KEBAKARAN: Kebakaran hutan melanda Korea Selatan. Hingga Rabu (26/3/2025), kebakaran telah menewaskan sedikitnya 24 orang (ISTIMEWA) 

TRIBUNJATENG.COM, GYEONGBUK – Kebakaran hutan melanda Korea Selatan.

Hingga Rabu (26/3/2025), kebakaran telah menewaskan sedikitnya 24 orang, kata pejabat setempat.

Sejumlah kebakaran yang berkobar di berbagai wilayah menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kini mengancam dua situs warisan dunia UNESCO.

Baca juga: Jembatan Ambruk di Korea Selatan Tewaskan 4 Orang dan Lukai 6 Lainnya

Lebih dari selusin titik api muncul sejak akhir pekan lalu, membakar wilayah luas di bagian tenggara negara itu.

Sekitar 27.000 warga terpaksa dievakuasi secara mendesak.

Api memutus akses jalan dan jaringan komunikasi.

Warga melarikan diri dalam kepanikan.

Jumlah korban tewas melonjak menjadi 24 orang pada Rabu, saat kobaran api yang terbawa angin menyapu permukiman dan menghancurkan sebuah kuil kuno.

"Sebanyak 24 orang dipastikan meninggal dalam kebakaran hutan sejauh ini," ujar seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan kepada AFP.

Ia menambahkan, 12 orang lainnya mengalami luka serius.

"Ini masih data sementara," kata dia, seraya memperingatkan bahwa jumlah korban bisa bertambah.

Sebagian besar korban merupakan warga setempat.

Namun, sedikitnya tiga petugas pemadam kebakaran turut tewas, termasuk seorang pilot helikopter pemadam kebakaran yang jatuh di kawasan pegunungan.

Menurut Kementerian Dalam Negeri, kebakaran telah melahap area seluas 17.398 hektar.

Api di Uiseong saja mencakup 87 persen dari total lahan yang terbakar. 

Skala kerusakan ini menjadikannya kebakaran hutan terbesar kedua dalam sejarah Korea Selatan, setelah insiden pada April 2000 yang membakar 23.913 hektar di pesisir timur.

"Kebakaran hutan yang terus menyala selama lima hari berturut-turut... telah menyebabkan kerusakan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata penjabat Presiden Korea Selatan, Han Duck-soo.

Pemerintah sempat menggunakan helikopter untuk memadamkan api, tetapi seluruh operasi udara dihentikan setelah helikopter jatuh pada Rabu dan menewaskan sang pilot.

Otoritas menyebut pola angin yang berubah-ubah serta cuaca kering menjadi tantangan besar yang memperlihatkan keterbatasan metode pemadaman konvensional.

Hingga Rabu, dua situs warisan dunia UNESCO yang menjadi tujuan wisata, yaitu Desa Rakyat Hahoe dan Byeongsan Seowon, berada dalam kondisi terancam. 

Pemerintah menyatakan bahwa titik api hanya berjarak lima kilometer dari Hahoe, desa tradisional yang masih memiliki rumah-rumah beratap jerami.

Asap pekat menyelimuti langit desa, dengan potongan abu besar beterbangan di udara. Tim AFP di lapangan menyaksikan truk pemadam berupaya menyemprot air dan bahan pemadam api di situs bersejarah itu.

Tahun lalu merupakan tahun terpanas sepanjang sejarah Korea Selatan, dengan suhu rata-rata tahunan mencapai 14,5 derajat Celsius. Angka ini dua derajat lebih tinggi dibanding rata-rata 30 tahun sebelumnya yang berada di 12,5 derajat Celsius.

Wilayah yang terdampak kebakaran mengalami kondisi sangat kering, dengan curah hujan di bawah rata-rata. 

Jumlah kebakaran yang terjadi tahun ini pun lebih dari dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.

Beberapa jenis cuaca ekstrem seperti gelombang panas dan hujan lebat dianggap memiliki kaitan erat dengan perubahan iklim. Sementara itu, fenomena lain seperti kebakaran hutan, kekeringan, badai salju, dan badai tropis biasanya disebabkan oleh kombinasi berbagai faktor kompleks. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kebakaran Hutan Korea Selatan Tewaskan 24 Orang, Api Berkobar 5 Hari Beruntun"

Baca juga: Akhirnya Padam Setelah 3 Minggu, Kebakaran di Los Angeles Capai Kerugian Rp 4.000 Triliun

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved