Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mudik Lebaran 2025

Jumlah Pemudik di Jateng Turun, Sebenarnya Apa Yang Terjadi?

Jumlah pemudik yang masuk ke Jateng pada 2025 mencapai 5,5 juta orang. Data tersebut dari pendataan Posko Harian Terpadu Provinsi Jateng.

Penulis: budi susanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/IWAN ARIFIANTO
ARUS BALIK - Kendaraan pemudik melintas di GT Banyumanik, Kamis (3/4/2025). Polisi menyebut pergerakan arus balik sudah mulai terlihat pada H+4 lebaran. 

Menurutnya, lebaran 2025 tidak seperti lebaran tahun sebelumnya. 

Ia menyebut kondisinya hampir sama saat pandemi Covid di mana semua serba sulit.

"Biasanya dagangan laku, tapi tahun ini seperti banyak yang menyimpan uang jadi tidak ada yang belanja. Dagangan saya saja sampai menumpuk banyak," jelas Reza yang mengadu nasib dengan menjual pakaian itu.

Tak hanya Reza, Tatik warga Grobogan juga mengeluhkan hal serupa. Bahkan ia terdampak pengurangan karyawan di tempat ia bekerja di Jakarta Barat.

"Serba bingung saya, OHK di mana-mana kalau pulang pun butuh modal. Untuk kembali lagi tak bisa," katanya.

Tatik mengatakan bukan hanya dirinya, rekan-rekannya asal Jateng juga memilih bertahan di daerah perantauan dan tikda mudik lantaran kesulitan perekonomian.

"Bisa bayar kontrakan dan makan saja masih beruntung. Entah tahun depan bisa lebih baik atau tidak kami juga belum tahu," paparnya.

Imbas Kebijakan Pemerintah 

Menurut Ki Darmaningtyas, Peneliti Inisatif Strategis Untuk Transportasi, penurunan jumlah pemudik 2025 lantaran pemerintah menerapkan kebijakan efesiensi anggaran. 

Dampak efisiensi anggaran sangat luas dan berpenggaruh terhadap minat warga untuk melakukan mudik lebaran. 

Bagi ASN muda, yang masih punya tanggungan anggsuran rumah dan kendaraan, dijelaskannya memilih tidak mudik.

Hal tersebut lantaran selama 3 bulan terakhir mereka tidak mendapatkan tambahan penghasilan, baik dari perjalanan dinas ataupun kegiatan seremonial, dan konsultansi. 

"Mereka lebih baik mengefiensikan pendapatannya untuk membayar cicilan rumah dan kendaraan, sehingga memilih tidak mudik," terangnya melalui keterangan.

Bagi kaum lansia, minat untuk bepergian amat dipengaruhi oleh berita-berita mengenai cuaca ekstrim.

Sedangkan untuk sektor swasta, banyak Perusahaan melakukan PHK. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved