Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kemeriahan Perayaan Syawalan Kaliwungu, Diagendakan jadi Pusat Wisata Religi Rutinan Kendal

Tak sekedar meramaikan agenda libur lebaran, syawalan Kaliwungu terasa lebih istimewa dengan nuansa religius yang ditawarkan

Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muslimah
Tribunjateng/Agus Salim Irsyadullah
SYAWALAN KALIWUNGU - Lalu lalang pengunjung mendatangi kegiatan syawalan di Kaliwungu Kendal. Tak sekedar wisata religi, syawalan Kaliwungu juga ramai hiburan dan wahana permainan anak-anak yang dipusatkan di Alun-alun Kaliwungu. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Perayaan syawalan di Kaliwungu Kabupaten Kendal selalu menarik perhatian masyarakat.

Tak sekedar meramaikan agenda libur lebaran, syawalan Kaliwungu terasa lebih istimewa dengan nuansa religius yang ditawarkan.

Ketua panitia syawalan, Badrul mengungkapkan syawalan ini merupakan tradisi turun temurun sebagai upaya pelestarian budaya di Kaliwungu.

Selain menghadirkan aneka permainan anak-anak dan menggandeng pelaku UMKM lokal, perayaan syawalan juga menitikberatkan penguatan sendi-sendi religiusitas.

Baca juga: Kabar gembira, Setelah 2 Tahun Kosong, Pemkab Jepara Pastikan Festival Kupat Lepet Digelar Tahun Ini

"Tentunya puncak dari kegiatan tradisi ini adalah haul Kyai Asyari atau Kyai Guru, untuk hiburannya ada berbagai pertunjukan di RTH Alun-Alun Kaliwungu," katanya, Jumat (4/4/2025) malam. 

Diterangkannya, kegiatan syawalan sudah dimulai sejak Kamis (3/4/2025) dan berakhir pada Minggu (13/4/2025).

Ia berharap, syawalan bisa menjadi agenda rutin tahunan untuk melestarikan warisan budaya di Kaliwungu.

"Semoga tahun depan bisa lebih meriah lagi, karena ini kan sudah tiap tahun diselenggarakan," sambungnya.

Wakil bupati Kendal, Benny Karnadi menegaskan syawalan Kaliwungu memiliki potensi wisata religi cukup kuat untuk menarik pengunjung luar daerah.

Sehingga tradisi ini perlu dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi muda.

"Jadi branding wisata religi di Kaliwungu itu angat kuat, di sini ada ziarah makam dan harus dipertahankan," imbuhnya.

Benny mengungkapkan, pihaknya akan terus mendukung kegiatan ini sebagai salah satu bentuk kepedulian menjaga tradisi yang sudah menjadi warisan budaya.

Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti aksi negatif remaja yang seringkali menggelar kegiatan tak bermanfaat di kompleks pemakaman.

Benny pun bakal bertindak tegas agar kompleks pemakaman yang menjadi pusat wisata religi agar lebih bersih dari penyakit masyarakat.

"Jangan sampai tradisi ini hilang, karena sekarang banyak hiburan dan remaja yang minum miras di sekitar kompleks makam," tandasnya.

Warga Kecamatan Limbangan, Arif mengatakan dirinya rela datang jauh-jauh dari perbatasan Kendal menuju pusat kota untuk mengikuti kegiatan syawalan.

Menurutnya, tradisi syawalan Kaliwungu menjadi agenda rutin yang selalu ia nantikan saban tahun.

"Syawalan Kaliwungu itu ramai sekali, apalagi pas sore setelah waktu ashar sampai malam. Rasanya beda dari yang lain, lebih istimewa," paparnya. (ags)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved