2 Tim Sepak Bola Putri Terbaik Dari Kudus Siap Unjuk Gigi di JSSL Singapore 7’s 2025

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dua tim sepakbola putri usia dini terbaik Indonesia, yaitu skuad MilkLife Shakers (U-12) dan HydroPlus Strikers (U-14) siap melakoni pertandingan internasional pertama dalam ajang JSSL Singapore 7’s 2025. 

Merupakan kompetisi sepakbola remaja premier tingkat Asia yang menampilkan talenta-talenta muda, diikuti lebih dari 450 tim dari 17 negara.

Kedua tim di bawah komando Timo Scheunemann, saat ini menjalani pemusatan latihan di Supersoccer Arena, Kudus, Jawa Tengah sejak 6 - 14 April 2025.

Baca juga: Turnamen Sepak Bola Putri MilkLife Soccer Challenge 2025 Hadir di Kudus

Terdapat 24 atlet muda berbakat yang tergabung dalam skuad MilkLife Shakers (U-12) dan HydroPlus Strikers (U-14).

Merupakan atlet-atlet terbaik kompetisi MilkLife Soccer Challenge dari 8 kota yang diselenggarakan sepanjang 2024.

Dalam pemusatan latihan, para atlet digembleng oleh Timo Scheunemann, dibantu Head Coach Assistant Asep Sunarya, Asisten Pelatih U-12 Maya Susmita, Asisten Pelatih U-14 Yayat Hidayat, dan Manajer Tim Edi Supriyanto.

Para atlet dilatih teknik berlari, bola pantul, passing, overlapping, sentuhan one-two, stretching, ice bath, free kick, hingga pengetahuan sistem pertandingan.

Kedua tim juga dilatih tanding dengan tim putra u-11 dalam laga uji coba trofeo Sabtu besok, guna mengasah mental dan meningkatkan akselerasi pemain di atas lapangan.

"Latihan seperti ini perlu agar pemain tahu tugasnya ketika di lapangan. Jadwal latihan sangat pendek, dan ini menjadi tantangan melatih dua tim sekaligus sebelum berangkat ke Singapura," terangnya, Jumat (11/4/2025).

Skuad MilkLife Shakers (U-12) dan HydroPlus Strikers (U-14) dijadwalkan terakhir latihan pada, Senin (14/4/2025).

Sehari setelahnya pada, Selasa (15/4/2025) bakal berangkat menuju Singapura.

Sebagai Head Coach MilkLife Shakers dan HydroPlus Strikers, Timo bersama tim tertantang untuk meracik dua tim sekaligus agar bisa menampilkan pertandingan maksimal. Memadukan seluruh pemain dengan posisi terbaik masing-masing, agar tercipta komposisi tim terbaik dengan formasi menyerang.

"Yang pasti kita mempersiapkan pola menyerang, tapi juga harus solid dan sistematis pertahanannya. Selama latihan juga kita benahi teknik skill individu, karena kalau latihan pola tapi misal umpan atau kontrol bolanya kurang pas, tentu saja susah. Jadi hal-hal seperti itu kita perbaiki," tutur dia.

Kedua tim asuhan Timo pada kompetisi JSSL Singapore 7’s 2025 tidak dibebani target.

 Yang penting para atlet dapat bermain maksimal dengan menyuguhkan pertandingan yang enak disaksikan.

Melalui keikutsertaan kompetisi level internasional tersebut, dia ingin mengetahui dan mengukur sejauh mana tim asuhannya meladeni permainan dari negara lain.

Juga mengukur sejauh mana talenta bibit atlet sepakbola wanita Indonesia untuk masa depan.

"Kita ingin tahu kelebihan mereka atlet itu seperti apa, dan apakah kualitasnya bisa diandalkan sebagai bibit- bibit unggul masa depan Indonesia. Jadi bebannya bukan menang, bukan juara, tetapi bagaimana kita bisa menjadikan mereka bintang kecil menjadi bintang besar," tegasnya.

Atlet HydroPlus Strikers, Amanda Fitriani mengaku senang bisa tergabung dalam skuad pilihan bersama atlet dari berbagai kota.

Dia dan rekan-rekannya bersungguh-sungguh dalam menjalankan instruksi pelatih selama melakoni persiapan.

Mulai dari passing, kontrol bola, hingga open play pertandingan.

Amanda yang berangkat dari All Start Bandung berharap timnya bisa bermain bagus di Singapura.

Selain persiapan fisik dan skill, tak lupa dirinya juga mempersiapkan mental agar tidak drop ketika melawan tim-tim dari berbagai negara.

"Kekompakan dan kerjasama tim sudah cukup bagus, persiapan mental tidak kalah penting. Kami siap mempersembahkan hasil terbaik di turnamen JSSL Singapore 7’s, dan berharap tim bisa keluar menjadi juara," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan pemain MilkLife Shakers, Rara Zenita Fatin. Siswi SDUT Bumi Kartini Jepara tersebut menegaskan bahwa persiapannya sudah hampir 100 persen.

Tak ada kesulitan berarti dalam beradaptasi dengan para atlet dari berbagai kota sebelum melakoni kompetisi di Singapura.

"Selama latihan, mendapatkan banyak arahan dari pelatih, diminta bermain lebih tenang dan tidak terlalu memaksa. Juga dilatih menjaga kondisi, teratur dalam beristirahat dan tidak makan sembarangan," tuturnya.

JSSL Singapore 7’s merupakan kompetisi sepakbola remaja premier Asia yang menampilkan talenta muda dari lebih 450 tim di 17 negara.

Terdapat 11 kelompok usia laki-laki mulai dari U-7 sampai U-16 dan Pro Academy Boys U-16, serta empat kelompok usia perempuan U-10, U-12, U-14, U-16 dan Pro Academy Girls U-16.

Setiap tim akan bertanding pada fase grup dari hari pertama hingga ketiga, empat tim teratas di setiap grup akan lolos ke tahap Cup Knock Out atau fase gugur, guna memperebutkan trofi juara.

Baca juga: Rara Zenita Bintang Muda Sepak Bola Putri, Bawa SDUT Bumi Kartini Juara MilkLife Soccer Challenge

Peserta kompetisi dari Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab, Filipina, China, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, Kamboja, Taiwan, Jepang, Indoneisa, hingga Australia.

Sedangkan kompetisi jenjang Pro Academy Girls U-16 juga diikuti oleh tim Persib Bandung (Indonesia), Sporting Lisbon (Portugal), Chonburi (Thailand), Urawa Reds (Jepang), JSSL FC (Singapura), serta Valencia CF dan Villarreal CF (Spanyol).

Dan Pro Academy Boys U-16 dihuni oleh tim BG Pathum (Thailand), Borussia Dortmund (Jerman), Melbourne City (Australia), Persib Bandung (Indonesia), Tottenham Hotspur (Inggris), serta Valencia CF dan Villarreal CF dari Spanyol. (Sam)