Berita Kendal
4 Tahun Tertindas Aktivitas Stockpile Pasir, Warga Weleri Kendal Desak Tutup Permanen: Harga Mati
Empat desa di Kecamatan Weleri, yakni Desa Sumberagung, Bumiayu, Penyangkringan, dan Nawangsari melakukan
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Empat desa di Kecamatan Weleri, yakni Desa Sumberagung, Bumiayu, Penyangkringan, dan Nawangsari melakukan aksi turun ke jalan sebagai bentuk protes aktivitas stockpile pasir.
Lalu lalang dump truk muatan pasir perusahaan stockpile yang sudah beroperasi selama 4 tahun di sekitar desa, membuat akses jalan utama penghubung antar kecamatan sejauh 2 kilometer mengalami rusak parah.
Beberapa waktu lalu, warga sempat melakukan audiensi dengan para pemilik usaha stockpile, agar bersedia melakukan perbaikan jalan. Namun, pengusaha tersebut dinilai mengingkari kesepakatan yang telah dibuat.
Proses perbaikan jalan tak menggunakan spesifikasi aspal sesuai kesepakatan awal. Warga yang terlanjur naik pitam, langsung melakukan aksi turun ke jalan.
Membawa peralatan bangunan, warga iuran swadaya menambal jalan yang rusak menggunakan cor seadanya.
Koordinator aksi, Alex Susanto mengatakan aktivitas pengusaha stockpile telah meresahkan dan membuat warga merasakan dampak negatif.
Bahkan warga juga terjangkit penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) akibat polusi debu oleh dump truk yang melintas tak kenal waktu.
"Beberapa warga kami, ada yang jualan di warung tidak laku karena banyak debunya. Padahal sebelumnya ya normal-normal saja. Ada juga anak sekolah yang terjatuh saat naik motor karena jalannya rusak," katanya, Minggu (13/4/2025).
Alex pun mendesak pemerintah Kabupaten Kendal agar menutup permanen usaha stockpile pasir tersebut.
"Intinya kita mau stockpile pasir itu ditutup. Itu sudah harga mati. Sudah banyak warga yang rugi adanya aktivitas itu," tegasnya.
Diterangkannya, saat ini terdapat 7 pengusaha stockpile pasir yang beroperasi di sekitar desa. Namun, saat ini hanya tersisa 1 lokasi yang masih beraktivitas.
"Yang lain sudah pada kabur orangnya, ini tinggal satu. Tadi ibu bupati juga sempat turun langsung untuk mendegar keluhan warga sini, dan kami tetap minta stockpile itu ditutup selamanya," ungkapnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari yang menemui massa mengungkapkan, pihaknya tak bisa langsung memutuskan penutupan stockpile pasir.
Pihaknya akan melakukan pemanggilan dengan pengusaha stockpile untuk mencari solusi sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat.
"Pagi ini kami hadir untuk menindaklanjuti aduan masyarakat di sini. Terkait stockpile, kita akan duduk bersama untuk mencari solusi terbaik agar tidak ada pihak yang dirugikan," terangnya.
Bupati menambahkan, saat ini pihaknya tengah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kami akan bentuk tim untuk menyelesaikan masalah ini. Kami tidak ingin menyelesaikan secara sepihak," tandasnya. (ags)
Tuntut Pertanggungjawaban Izin Galian C, Warga Tunggulsari Kendal Malam-malam Geruduk Rumah Kades |
![]() |
---|
Pemkab Kendal Dukung Literasi Keuangan bagi Penyandang Disabilitas |
![]() |
---|
Potensi Pajak Tambang di Kendal Tembus Rp 10 Miliar, Tapi Cuma Tersedia 1 Petugas Penarik |
![]() |
---|
KEK Kendal Ekspansi Luar Daerah, Jajaki Peluang Karir Lintas Wilayah |
![]() |
---|
Di Kendal Baru 120 Koperasi Desa yang Aktif, Pemkab Siapkan Pelatihan Digital Genjot Perekonomian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.