Sopir Ambulans Trauma Sering Ditilang ETLE Terobos Lampu Merah, Ini Kata Ditlantas

Sopir Ambulans Trauma Sering Ditilang ETLE Terobos Lampu Merah, Ini Kata Ditlantas 

TRIBUNJATENG.COM- Baru-baru ini, media sosial diramaikan oleh video viral yang menunjukkan sopir ambulans berhenti di lampu merah meskipun sedang membawa pasien darurat. 

Alasannya? Mereka takut terkena tilang elektronik (ETLE) karena sebelumnya pernah ditilang saat menerobos lampu merah dalam kondisi darurat. 

Salah satu sopir ambulans bahkan mengungkapkan bahwa ia memilih berhenti untuk menghindari denda, meskipun itu berarti membahayakan nyawa pasien yang dibawanya.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani mengatakan, pihak ambulans bisa memberi sanggahan dengan cara melakukan konfirmasi melalui website ETLE atau datang langsung ke Samsat. 

"Bila mendapati kasus seperti itu, lakukan sanggahan di website e-TLE atau datang di Samsat seluruh wilayah hukum Polda Metro Jaya atau ke Subdit Gakkum Polda Metro Jaya," ucap Ojo dalam keterangan resmi. 

Selain itu, Ojo mengatakan bahwa pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Asosiasi Ambulans untuk meminta data-data nomor polisi. 

Hal ini dilakukan agar nomor polisi ambulans bisa didata dalam sistem ETLE dan bertujuan untuk menghindari tilang otomatis oleh sistem. 

 "Ke depan, kami juga akan koordinasi dengan Asosiasi Ambulans agar mereka menyerahkan data-data nomor polisi Ambulans atau mobil jenazah untuk di-input ke dalam sistem e-TLE agar nomor polisi ambulans tersebut tidak ter-capture e-TLE," jelas Ojo. 

Ambulans Termasuk Kendaraan Prioritas

Menurut Pasal 134 dan 135 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), ambulans yang sedang mengangkut pasien darurat termasuk dalam tujuh jenis kendaraan yang mendapatkan prioritas di jalan. Artinya, mereka berhak menerobos lampu merah asalkan menggunakan sirene dan lampu rotator, serta tetap mengutamakan keselamatan.

(*)