PS Darmini Stevi: Pesan Salib Kristus adalah Teladan dan Penyangkalan Diri
PS Darmini Stevi di GjKI Shallom ajak umat renungkan kasih dan pengorbanan Yesus melalui salib sebagai teladan iman.
Penulis: arief novianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Mengenang momen menjelang wafat hingga kebangkitan Yesus Kristus menjadi satu 'roh' dalam keyakinan Kristiani dengan tiga hari perayaan meliputi Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah.
Perayaan ini sekaligus menjadi titik tolak refleksi kehidupan bagi umat untuk melihat karya dan cinta Tuhan yang begitu besar pada manusia.
PS Darmini Stevi dalam kotbahnya di GjKI Keluarga Shallom menekankan pentingnya umat untuk memahami sejumlah pesan di balik salib Kristus sebagai teladan yang harus diikuti para pengikut Yesus bersamaan dengan keselamatan yang diberikan Tuhan.
"Kita tahu bahwa Yesus mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Dan itulah juga salah satu alasan mengapa kita mau hidup mengikut Yesus," katanya.
Menurut dia, ada sejumlah pesan yang Tuhan mau sampaikan melalui pengorbanan Yesus di atas kayu salib.
Pertama yakni kasih yang menyelamatkan, di mana dalam Yohanes 3:16 dikatakan, karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
"Pengorbanan Yesus mengingatkan kita akan kasih-Nya yang menyelamatkan kita. Kematian-Nya adalah harga yang harus Tuhan bayar agar dosa kita dihapuskan dan mendapat keselamatan kekal," jelasnya.
Kedua, Darmini menuturkan salib Kristus mengingatkan penderitaan yang harus ditanggung Yesus dalam menyelamatkan umat manusia.
Pesan salib selanjutnya yakni penyangkalan diri, di mana dalam Markus 8:34 dikatakan, Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dan mengikut Aku.
"Menyangkal diri adalah lebih memilih melakukan kehendak Tuhan daripada melakukan keinginan kita yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Yesus pun melakukan penyangkalan diri yang amat besar, yakni tetap melakukan kehendak Bapa meski harus mati," paparnya.
Darmini menyatakan pesan salib lain yakni pengorbanan, di mana salib bukan hanya sebuah beban yang harus dipikul, tetapi melambangkan kematian dengan jalan yang sangat menyakitkan.
"Roma 5:10 mengatakan, Dia mengorbankan diri-Nya bagi kita saat kita masih menjadi musuh-Nya," tukasnya.
"Pengorbanan Yesus di kayu salib juga memberi makna pelayanan, di mana hidup ini bukan soal tentang diri sendiri, tetapi juga tentang orang lain. Matius 20:28 mengatakan, Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang," paparnya.
14 Ribu Penumpang Kereta Api Padati Stasiun Tegal di Libur Kenaikan Yesus Kristus |
![]() |
---|
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Ribuan Penumpang Tiba dan Berangkat dari Stasiun Cepu Blora |
![]() |
---|
Libur Kenaikan Yesus Kristus, Ribuan Penumpang Tiba di Stasiun Cepu Blora |
![]() |
---|
Libur Panjang Hari Kedua, Pergerakan Penumpang di Daop 4 Semarang Capai 14 Ribu Orang |
![]() |
---|
13.000 Mawar Warnai Perayaan Misa Kenaikan di Gereja Katedral Semarang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.