Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Peringatan Hari Kartini 2025

Sosok Soesalit Anak RA Kartini yang Hidup Susah di Akhir Hayatnya, Pernah Jadi Anggota Militer

Sosok Soesalit anak RA Kartini dan RM Adipati Ario Dojoadhiningrat yang namanya jarang tersorot. Soesalit Djojohadiningrat

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
KOLASE TRIBUN JABAR
RA Kartini dan sang putra, Soesalit Djojoadhiningrat, Bank Foto Tribun Jateng, Koalse Tribun Jabar, Istimewa. 

Sosok Soesalit Anak RA Kartini yang Hidup Susah di Akhir Hayatnya, Pernah Jadi Anggota Militer

TRIBUNJATENG.COM- Sosok Soesalit anak RA Kartini dan RM Adipati Ario Djojoadhiningrat yang namanya jarang tersorot.

Soesalit Djojohadiningrat kelahiran 13 September 1904, Rembang, Jawa Tengah merupakan anak semata wayang RA Kartini.

Tak seperti anak-anak pejabat pada umumnya, Soesalit bahkan memiliki tujuan hidup yang berbeda dimana ia tak ingin dikenal sebagai anak maupun keturunan dari orang terpandang dan ternama seperti kedua orang tuanya.

Baca juga: Lisa Mariana Bongkar Peran AA, Wanita Dituding Punya Hubungan dengan RK: Kamu yang Ngenalin ke Aku

Baca juga: Hari Ini 21 April 2025 Memperingati Hari Kartini, Berikut Profil Tokoh Emansipasi Wanita

Baca juga: Fasilitas dan Upah Belasan ART Inul Daratista, Gaji Harus Utuh dan Gratis Umrah

Hal tersebut membuat nama Soesalit Djojohadiningrat hampir tak dikenal oleh masyarakat dan nyaris terlupakan oleh sejarah.

Soesalit sendiri sebenarnya merupakan anak yang cukup beruntung lantaran dilahirkan oleh RA Kartini sosok yang cukup berpengaruh begitu juga dengan sang ayah yang saat itu menjabat sebagai Bupati Rembang, Jawa Tengah.

Alih-alih memilih hidup enak dan berlimpah, Soesalit bahkan menolak menduduki jabatan yang sebelumnya diduduki oleh sang ayah.

Dilansir dari buku Kartini (2024) Soesalit sebenarnya memiliki hak untuk menggantikan kedudukan sang ayah menjadi BupatiĀ  Rembang, Jawa Tengah namun ia memilih untuk bergabung menjadi seorang tentara pada tahun 1943.

Soesalit dilatih oleh tentara Jepang dan tergabung dalam Tentara Pembela Tanah Air (PETA).

Bahkan Soesalit menjadi bagian Tentara Keamanan Rakyat Republik Indonesia.

Sementara itu dilansird ari buku Sebuah Biografi (1979) karier Soesalit sempat menanjak naik lantaran selalu aktif terlibat dalam pertempuran melawan prajurit Belanda.

Puncak kesuksesannya, pada tahun 1946 Soesalit menjadi Panglima Divisi II Diponegoro dan memimpin pasukan paling penting yang bertugas menjaga keamanan Ibukota Negara di Yogyakarta pada masanya.

Soesalit juga sempat menjabat sebagai Penasehat Menteri Pertahanan di Kabinet Ali Sastro pada tahun 1953.

Saat menduduki jabatan-jabatan penting tersebut, tak banyak orang tahu jika Soesalit merupakan anak kandung sekaligus putra semata wayang RA Kartini.

Meski berperan penting dan terlibat dalam sejumlah momen penting, Soesalit tetap memilih hidup melarat ia tidak silau dengan harta dan jabatan.

Dilansir dari buku Kartini: Sebuah Biografi (1979) ia tak ingin menggunakan nama kedua orang tuanya untuk hidup berlimpah dan menduduki jabatan penting.

Ia memilih tetap hidup melarat di akhir hayatnya.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved