Wonosobo Hebat
RM Sundoro Diusulkan Jadi Nama Jalan Koridor Candiyasan-Keseneng Wonosobo
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Nama Jalan Raden Mas Sundoro diusulkan warga desa lereng Gunung Sindoro untuk jalan Koridor Candiyasan-Keseneng sepanjang sekira 5 kilometer.
Sekretaris Desa Pagerejo, Tuwat Muh Handoyo mengungkapkan, warga Pagerejo sudah setahun lalu mengusulkan untuk penamaan jalan Koridor Candiyasan-Keseneng itu menjadi Jalan RM Sundoro.
"Sesuai nama kecil atau nama lahir dari Sultan Hamengku Buwono II yang lahir di Desa Pagerejo ini," kata Tuwat, Rabu (23/4/2025).
Baca juga: Kajati Jateng Ponco Hartanto Resmikan Gedung Baru Kejari Wonosobo, Tekankan Pencegahan Korupsi
Baca juga: Panen Raya di Rejosari Wonosobo, Bulog dan TNI Dukung Petani Lewat Pembelian Gabah Langsung
Lebih lanjut dijelaskan, pada 2024 dalam rangkaian proses pendaftaran Sultan Hamengkubuwono II sebagai Pahlawan Nasional, disebutkannya sudah ditancapkan plang nama untuk mengusulkan nama jalan tersebut.
Selama ini warga Pagerejo masih menjaga tradisi kuno berupa Tenongan di makam Sikramat Pagerotan setiap 70 hari sekali dan ritual itu telah dilestarikan sejak era HB II masih berada di desa itu.
"Menurut keterangan dari keluarga Trah HB II, dulunya Raden Mas Sundoro tinggal di sini sampai usia sekira 14 tahun di masa peperangan."
"Sehingga, harapan dari warga, kesejarahan itu diabadikan dengan nama jalan baru yang kini jadi wisata," kata Tuwat.
Baru-baru ini pihaknya juga mengadakan pertemuan bersama perwakilan 8 desa lain yang juga dilewati jalan yang masih berusia sekira dua tahun ini.
Tuwat menyebut, dalam agenda diskusi lalu yang diisi Sekda Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo bersama keluarga alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) juga mengenai pengembangan kawasan lereng Sindoro Candiyasan-Keseneng.
Baca juga: Video Bangun Patung Biawak Realistis Tanpa APBD, Tugu Krasak Menyawak di Wonosobo Curi Perhatian
Baca juga: Inilah Sosok Arianto Pria yang Membuat Tugu Biawak Viral di Wonosobo, Ternyata Tanpa Anggaran APBD
Ditekankan Sekda pada pertemuan itu, bahwa wilayah di lereng Gunung Sindoro itu telah dikenal memiliki keindahan alam yang menakjubkan.
Kawasan tersebut dimasukkan Pemkab Wonosobo dalam lima Dieng baru, sehingga perlu adanya sinergitas antar berbagai pihak untuk mengembangkan potensi di kawasan ini.
Sementara itu, Kepala Desa Pagerejo, Nurwadi di kesempatan lain menyebut, pemberian nama Jalan RM Sundoro selain dilatarbelakangi menjadi tempat lahirnya Sultan Hamengkubuwono II, juga menjadi jalur wisata.
"Sehingga Desa Pagerejo khususnya dan desa sekitarnya menerima pemanfaatannya," kata Nurwadi.
Terkait prosedur penggantian nama itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardiyanto menyebut, pengusulan nama jalan baru bisa diawali dengan bersurat ke Bupati Wonosobo dan diproses dengan pencabutan nama lama.
"Karena nama yang sekarang sudah di-perdakan (Koridor Candiyasan-Keseneng), maka pengusulan nama baru harus diawali dengan pencabutan Perda yang lama lalu diusulkan nama baru," ucapnya, Senin (21/4/2025).
Sebelumnya, Kepala Disparbud Kabupaten Wonosobo, Agus Wibowo pernah menyebut bahwa penamaan jalan menjadi jalan RM Sundoro dinilai sesuai kearifan lokal, dimana lokasi tersebut ada sejarah yang menguatkan.
Terlebih lagi, jalan baru itu merupakan jalan kabupaten yang memiliki kondisi aspal bagus, dan menghubungkan jalan utama Wonosobo-Semarang ke jalan lingkar utara (arah Dieng). (*)
Baca juga: Sosok Nastain Dosen Muda Tewas di Indekos Sleman, Ngadi Sang Ayah: Sejak Kecil Suka Baca Buku
Baca juga: BREAKING NEWS Suasana Rumah Duka Alm Nastain di Bergas Semarang, Ditemukan Tewas di Indekos Sleman
Baca juga: 31.490 Peserta Ikuti UTBK 2025 di UNS Solo, Lebih Banyak Dibandingkan Tahun Sebelumnya
Baca juga: Besok Kamis Harlah ke-91 GP Ansor di GOR Satria Purwokerto, Berikut Rencana Rekayasa Lalu Lintasnya