Jalan Rusak, Ibu Hamil Terpaksa Ditandu 25 Km Menuju Puskesmas, Melahirkan di Perjalanan 

TRIBUNJATENG.COM, MAROS – Karena jalan yang rusak parah, seorang ibu hamil tua bernama Hasni, harus ditandu puluhan km untuk mencapai fasilitas kesehatan terdekat.

Hasni merupakan warga Dusun Bonto-Bonto, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Hasni ditandu sejauh 25 kilometer menggunakan bambu dan kain sarung menuju Puskesmas Tompobulu, dan bahkan sempat melahirkan di tengah perjalanan.

Baca juga: Tak Gentar Meski Dapat Ancaman Pembunuhan, Dedi Mulyadi Bahkan Datangi Kampung Preman

Kepala Desa Bonto Somba, Suparman, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan pada Senin (21/4/2025) malam mengenai kondisi Hasni yang akan melahirkan. 

Ia bersama dua bidan desa langsung menuju ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Setibanya di sana, kami langsung menggotong Hasni menggunakan tandu sarung," katanya, Rabu (23/4/2025).

Suparman menjelaskan bahwa dalam proses evakuasi, Hasni menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan.

Oleh karena itu, tim evakuasi berhenti di rumah kerabat Hasni untuk melakukan proses persalinan darurat di teras rumah tersebut.

"Kami sempat mampir di salah satu keluarganya (Hasni) untuk melakukan proses kelahiran di teras rumah. Kurang lebih satu jam," ujarnya.

Setelah bayi lahir, Hasni dan bayinya kembali ditandu menggunakan kain sarung sejauh empat kilometer menuju titik di mana mobil siaga desa dapat menjangkau mereka, mengingat kondisi jalan yang rusak.

"Perjalanan evakuasi Hasni memang jauh, sekitar 25 kilometer ke Puskesmas Tompobulu karena jalanan rusak tidak bisa dilalui kendaraan. Mobil berhenti di jalan yang bisa dilewati," ungkapnya.

Suparman menambahkan bahwa Hasni dan bayinya dalam kondisi sehat.

Setelah tiba di Puskesmas Tompobulu, tenaga medis segera melakukan perawatan lanjutan, termasuk pemotongan tali pusar bayi yang baru lahir.

"Perjalanan dari rumah Hasni ke Puskesmas Tompubulu kurang lebih 25 kilometer. Alhamdulillah sampai di puskesmas kurang lebih jam 11 malam dan malam itu kami lakukan pemotongan tali pusar," tambahnya.

(Kompas.com)