Berita Jateng
Jessie Setiawati Lestarikan Batik Tulis Lewat Pelatihan Kreatif
Di tengah keprihatinan terhadap menurunnya jumlah perajin batik tulis, Jessie Setiawati, perajin batik Setitik Cultureware, mengambil inisiatif
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
Motif Batik Cagar Budaya

Jessie sendiri belajar membatik sejak 2013 lalu. Kala itu, ia disibukkan dengan menuntaskan tugas akhir studinya soal bangunan cagar budaya di Kota Lama. Tak jauh dari Kota Lama, ada Kampung Batik. Disitulah, Jessie mulai belajar membatik. Banyaknya waktu luang usai menyelesaikan studinya, ia memilih memperkaya ilmu membatik.
Awalnya, ia hanya iseng mencoba belajar membatik, tapi ternyata ia menemukan kesenangan dan tantangan dalam prosesnya. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, ia mulai mempelajari berbagai teknik membatik dan sekarang menjadi perajin profesional.
Mulai 2019, batik karyanya semakin eksis dan mulai memberanikan diri membuka kelas membatik.
Adapun motif batik yang menjadi ciri khas Setitik Cultureware adalah motif bangunan cagar budaya Kota Lama Semarang. Motif andalannya meliputi Gereja Blenduk, gedung Nederlandsche Handel-Maatshapph atau yang kini menjadi sebuah gedung perbankan, serta gedung Monod.
Ia mengangkat motif-motif cagar budaya sebagai pendokumentasian dari pelestarian bangunan cagar budaya.
"Jadi, ada dua pesan dari yang saya lakukan. Pertama, cagar budaya Indonesia, kedua batik jadi warisan budaya Indonesia," terangnya.
Batik karya Jessie dipasarkan melalui online via media sosial maupun offline dengan mengikuti berbagai pameran serta kelas membatik. Produknya juga dititipkan ke beberapa toko di Semarang dan Jakarta.
"Di Semarang ada di Toko Olla, Spiegel, Teko Deko. Di jakarta, di Museum Nasional Indonesia dan mata lokal. Mayoritas memang di kawasan cagar budaya," paparnya.
Diakui Jessie, dirinya belum memiliki customer tetap. Namun demikian, ia percaya setiap niat baik, ada jalan untuk menuju kesana.
Gabung ke Rumah BUMN

Guna semakin memperluas jaringan pemasaran, Jessie berinisiatif menjadi anggota Rumah BUMN. Saat itu, ia tertarik mengikuti program BRILianpreneur. Meski belum lama menjadi bagian dari Rumah BUMN, ia pun merasakan betapa besar manfaat program dari BRI untuk menunjang UMKM naik kelas.
"Januari 2025 lalu, saya ikut BRILianpreneur. Fasilitasnya luar biasa. Tidak hanya pameran, tapi pelatihan-pelatihan. Saya harap ke depan bisa ikut program-programnya BRI lagi," tuturnya.
Semangat Belajar Membatik
Salah satu peserta pelatihan membatik,
Bernadeta mengungkapkan ketertarikannya pada proses membatik. Sebelumnya, ia sempat belajar membatik namun hanya sampai proses mencanting.
"Sekarang saya ingin tahu lebih banyak tentang cara mewarnai yang tepat," katanya.
Pomnas 2025 Diikuti 3.065 Atlet Mahasiswa, Gubernur Jateng: Ajang Silaturahmi, Merangkai Persatuan |
![]() |
---|
Pemprov Jateng Dorong Koperasi Merah Putih Untuk Distribusi Pangan Murah |
![]() |
---|
Eceng Gondok Venue Dayung Kualifikasi Porprov Jateng di Danau Rawa Pening Semarang Sudah Dibersihkan |
![]() |
---|
Lepas Kontingen Pomnas XIX, Gubernur Ahmad Luthfi Tergetkan Jateng Juara Umum |
![]() |
---|
Ringankan Beban Warga, Ahmad Luthfi Serahkan Bantuan 6 Ton Beras kepada Kelompok Rentan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.