UIN SAIZU Purwokerto
Semangat Kartini Bangkit di UIN Saizu! Komnas Perempuan: Mahasiswi Harus Berani Ambil Peran
Komisioner Komnas Perempuan 2020–2025, Prof. Alimatul Qibtiyah, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya terhadap kegiatan Women Empowerment
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Komisioner Komnas Perempuan 2020–2025, Prof. Alimatul Qibtiyah, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya terhadap kegiatan Women Empowerment yang diselenggarakan DEMA UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto.
Menurutnya, inisiatif ini adalah bentuk konkret pewarisan semangat R.A. Kartini di tengah tantangan perempuan masa kini.
“Saya sangat menyambut baik upaya UIN Saizu dalam menggaungkan semangat pemberdayaan perempuan," ujarnya saat di Auditorium UIN Saizu Purwokerto, baru-baru ini.
Melalui seminar, talkshow, dan pameran seni, kegiatan ini mampu menghadirkan ruang refleksi sekaligus inspirasi bagi para perempuan muda untuk menyadari peran strategis mereka.
Sebagai tokoh nasional yang selama bertahun-tahun berjuang dalam isu perlindungan perempuan, Prof. Alimatul menekankan bahwa perempuan memiliki posisi sentral dalam pembangunan bangsa.
Menurutnya, memperkuat kapasitas dan kepercayaan diri perempuan sejak di bangku kuliah adalah investasi sosial yang tak ternilai.
“Perempuan bukan sekadar pendukung, tapi pilar utama dalam membangun keluarga, masyarakat, hingga negara. Maka, penting bagi para mahasiswi untuk berani mengambil peran, menyuarakan gagasan, dan menciptakan perubahan dari lingkup terkecil di sekitar mereka,” tambahnya.
Bukan Sekadar Peringatan, Tapi Gerakan Berkelanjutan
Dalam pandangan Prof. Alimatul, kegiatan Women Empowerment di UIN Saizu memiliki nilai lebih karena tidak sekadar memperingati Hari Kartini secara seremonial. Kegiatan ini dianggap mampu menjadi trigger untuk mendorong lahirnya gerakan berkelanjutan yang berorientasi pada transformasi sosial berbasis keadilan gender.
“Saya berharap ini menjadi awal dari gerakan yang konsisten. Tidak berhenti di satu momentum, tapi terus berkembang menjadi komunitas dan jaringan yang mampu memperjuangkan hak-hak perempuan secara kolektif,” ujarnya.
Kolaborasi Kampus dan Masyarakat: Kunci Kemajuan
Keterlibatan tokoh-tokoh inspiratif serta partisipasi aktif mahasiswa dalam forum ini dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun sinergi antara dunia akademik dan masyarakat. Pameran seni yang menjadi bagian dari acara juga dianggap sebagai ekspresi kreatif yang memperluas makna pemberdayaan.
“Kampus adalah tempat yang ideal untuk memupuk nilai-nilai kesetaraan. Saya mengajak seluruh civitas akademika UIN Saizu untuk menjadikan kegiatan ini sebagai budaya institusional. Ini bukan sekadar proyek mahasiswa, tapi gerakan moral yang bisa membentuk arah kebijakan dan karakter bangsa,” pungkasnya.
Kegiatan Women Empowerment UIN Saizu menjadi bukti bahwa semangat R.A. Kartini masih hidup dan relevan hingga hari ini. Dengan dukungan tokoh nasional seperti Komisioner Komnas Perempuan, kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran kolektif akan pentingnya peran perempuan dalam segala sektor kehidupan.
UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!!
#uinsaizu #uinsaizupurwokerto #uinsaizumaju
Rektor UIN Saizu Dorong Studi Islam Interdisipliner untuk Bangun Peradaban |
![]() |
---|
Pendapatan Pemerintah: Perbandingan Indonesia dan China Tahun 2023 |
![]() |
---|
Tingkatkan Mutu Akademik, Prodi PIAUD FTIK UIN Saizu Jalani Audit Mutu Internal 2025 |
![]() |
---|
UIN Saizu Jalin Kerjasama Strategis dengan Komnas HAM, Perkuat Kampus Humanis dan Inklusif |
![]() |
---|
Mahasiswa PAI UIN Saizu Terbitkan Buku “Perempuan dalam Sejarah Islam” |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.