Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Berkali-kali Jadi Sasaran Tabrak Kendaraan, JPO Ungaran Dinilai Membahayakan

Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Diponegoro, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, kembali menjadi sasaran kecelakaan lalu lintas. 

|
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV)
HANCUR - Kondisi terkini anak tangga JPO di Jalan Diponegoro, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang yang hancur seusai ditabrak mobil pada Rabu (7/5/2025). Konstruksi JPO di lokasi tersebut berkali-kali menjadi sasaran tabrak kendaraan yang melintas di jalur Semarang-Solo. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Diponegoro, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, kembali menjadi sasaran kecelakaan lalu lintas. 

JPO yang berdiri di depan Gereja Katolik Kristus Raja dan Masjid Istiqomah tersebut sudah berkali-kali ditabrak kendaraan, dan dinilai membahayakan karena sebagian konstruksinya memakan bahu jalan.

Insiden terbaru terjadi pada Rabu (7/5/2025) dini hari. 

Sebuah mobil Agya menabrak tiang dan anak tangga JPO hingga terbalik di depan gereja.

Pijakan anak tangga tampak terkelupas dan pegangan tangga bagian kanan terlepas.

“Sering sekali kecelakaan di sini,” ungkap warga setempat, Dani (45).

Dia menyebut posisi tiang yang menjorok sekitar 60 centimeter ke badan jalan sangat berisiko. “Apalagi ini dekat putaran balik. 

Banyak mobil nyaris menabrak, lalu harus mundur,” imbuh dia.

Sejumlah peristiwa kecelakaan sebelumnya memperkuat kekhawatiran itu. 

Pada 8 Mei 2024, truk menabrak bagian anak tangga JPO. 

Bahkan pada 11 September 2023, truk tronton menghantam keras hingga merusak seluruh anak tangga dan membuat jalur jembatan miring dari posisi awal. 

Akibatnya, JPO sempat ditutup dan tak bisa digunakan murid-murid sekolah di sekitar lokasi.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Semarang, Tri Martono mengatakan bahwa pihaknya telah memasang rambu peringatan di sekitar tiang jembatan.

“Ada tiga rambu reflektif untuk memperjelas posisi tiang di malam hari. 

Itu bagian dari upaya kami menjaga keselamatan pengguna jalan,” kata Tri.

Namun, dia mengakui bahwa posisi tiang dan anak tangga tidak bisa dipindahkan karena keterbatasan ruang dan desain konstruksi yang sudah permanen.

“Kalau pun terjadi kecelakaan, biasanya karena faktor pengemudi mengantuk, tidak konsentrasi, atau terlalu ngebut ketika lampu lalu lintas baru hijau,” imbuh dia.

Tri menjelaskan, perbaikan kerusakan akibat tabrakan akan dibebankan kepada pihak penabrak. 

Hingga kini, Dishub masih menunggu kepastian tanggung jawab dari pengemudi mobil Agya yang menabrak Rabu dini hari.

Sambil menunggu proses perbaikan, Dishub berencana memasang rambu sementara untuk menutup sementara JPO agar tidak membahayakan pejalan kaki. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved