Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

HIPMI Bantu Percepatan Program Makan Bergizi Gratis di Kota Solo

HIPMI Kota Surakarta ambil bagian untuk membantu percepatan pendirian dapur SPPG dalam program makan bergizi gratis.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
SOSIALISASI - Suasana sosialisasi Percepatan Makan Bergizi Gratis di Pendopo Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Surakarta, Jumat (9/5/2025) sore. Himpi dipastikan akan ikut serta membantu untuk percepatan program tersebut, termasuk kaitannya pendirian dapur SPPG. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surakarta ambil bagian untuk membantu percepatan pendirian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bengawan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua HIPMI Kota Surakarta, Wahyu Adi Wibowo dalam sosialisasi Percepatan Makan Bergizi Gratis di Pendopo Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota Surakarta, Jumat (9/5/2025) sore.

Wahyu Adi Wibowo menyampaikan, HIPMI ditugaskan oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi untuk melakukan akselerasi pengadaan dapur SPPG.

Baca juga: Wamensos Cek Kesiapan Sekolah Rakyat di Solo

Baca juga: Pedagang di Solo Curhat Dampak Kenaikan Harga Kelapa

"Karena sekarang posisi dapur di Surakarta baru mengcover 10 persen dari total kebutuhan."

"Kebutuhan ada sekira 115 ribu siswa," katanya.

Pihaknya diminta untuk membantu akselerasi pendirian SPPG di Kota Surakarta.

Menurutnya, paling tidak dapur SPPG yang dibutuhkan minimal sekira 30 SPPG.

Dia menuturkan, ada tiga skema yang ditawarkan untuk percepatan pendirian SPPG.

Mulai dari kombinasi antar investor untuk pendirian SPPG, membantu terkait aset pendirian SPPG, dan akses modal melalui crowdfunding.

Wahyu berharap dan berupaya maksimal sehingga paling ada penambahan SPPG tahun ini.

Menurutnya, ada beberapa kendala dan keluhan yang dialami pelaku usaha untuk dapat berkontribusi dalam percepatan MBG.

Seperti modal hingga akses.

Terkait modal, terangnya, ada skema bisnis kolaborasi melalui konsep crowdfunding.

"Kalau teman-teman merasa investasi Rp700 juta atau Rp2 miliar terlalu berat, kami berusaha mengakomodir, bagaimana ini menajdi bisnis bareng, bisnis kolaborasi," terangnya. (*)

Baca juga: Wawali Tegal Tazkiyyatul Muthmainnah Tanam Pohon di Munas VII APEKSI

Baca juga: Tips Hindari Iming-imingan Berangkat Haji Tanpa Antre, Ini Pesan Kusnendro Kepada Warga Kota Tegal

Baca juga: Tahapan SPMB Kota Tegal Dimulai, Orangtua Datangi Posko Konsultasi, Sebagian Tanya Cara Bikin Akun

Baca juga: Wabup Kholid Serahkan Bantuan Bibit Padi dan Alsintan untuk Petani Kabupaten Tegal

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved