Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut
"Saya Tidak Suka Judi Online" Pesan Sang Ayah Kepada Kopda Eri Korban Ledakan Amunisi di Garut
Di balik hiruk pikuk barisan militer dan denting tembakan salvo yang mengiringi pemakaman, ada duka mendalam yang tak terucap
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Di balik hiruk pikuk barisan militer dan denting tembakan salvo yang mengiringi pemakaman, ada duka mendalam yang tak terucap dari seorang ayah yang kehilangan anak keduanya.
Rusman (69), ayah dari almarhum Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi Priambodo, masih berusaha memahami kenyataan pahit yang datang tiba-tiba.
Dia tak pernah menyangka bahwa kepergian sang anak untuk tugas ke Garut akan menjadi yang terakhir kalinya.
“Setengah bulan lalu dia pamit tugas ke Garut. Tapi selama itu saya hubungi, tidak pernah aktif. Tiba-tiba kemarin saya dikabari, jam setengah tiga sore, anak saya jadi korban ledakan,” kata Rusman ketika ditemui di rumah duka, Dusun Banjarsari, Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Selasa (13/5/2025).
Kopda Eri merupakan satu di antara prajurit TNI yang gugur saat menjalankan tugas pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025).
Ledakan yang terjadi lebih cepat dari waktu yang direncanakan itu menewaskan 13 orang, termasuk sembilan warga sipil dan empat anggota TNI.
“Informasi yang saya terima, ledakan itu terjadi sebelum waktunya.
Saya kaget, seperti orang tidak percaya,” imbuh Rusman.
Sebagai seorang ayah, Rusman mengaku hanya bisa memberi pesan sederhana namun tegas kepada anaknya selama ini, yakni menjauhi judi online.
“Itu pesan saya dari dulu.
Saya tidak suka judi online.
Sampai sekarang almarhum memang tidak pernah ikut,” ungkap dia.
Kopda Eri bergabung dengan TNI sejak tahun 2007 dan telah mengabdi selama 18 tahun.
Dia bertugas di Gudang Pusat Amunisi III (Gupusmu III), satuan yang menangani penyimpanan, perawatan, dan pemusnahan amunisi tak layak pakai.
Jabatan terakhirnya yaitu Taurhar Siminhar Simingud Bagum Gupusmu III Puspalad.
Dalam tugasnya, Kopda Eri sering mengirim amunisi ke berbagai daerah, termasuk Papua dan Magelang.
Bila ada waktu, dia menyempatkan singgah ke rumah orang tuanya di Temanggung.
Kini, perjalanan panjang itu telah usai.
Jenazah Kopda Eri tiba di rumah duka pada Selasa sore sekitar pukul 16.20 WIB.
Iring-iringan mobil jenazah disambut penuh haru oleh keluarga, warga, dan rekan-rekan seangkatannya.
Pada malam harinya, di bawah guyuran hujan lebat, upacara pemakaman secara militer digelar di TPU Banjarsari, hanya beberapa ratus meter dari rumah duka.
Peti jenazah dibawa oleh para prajurit yang berdiri tegak meski pakaian mereka basah kuyup.
Dandim 0706/Temanggung, Letkol Inf Hermawan Adi Nugroho memastikan seluruh rangkaian pemakaman dilakukan sesuai protokol militer, termasuk penghormatan terakhir dengan tembakan salvo.
“Dari penerimaan, persemayaman, kemudian salat jenazah oleh keluarga, dilanjut upacara pemakaman,” kata Letkol Inf Hermawan di rumah duka. (*)
Inilah Sosok Kolonel Cpl Antonius Hermawan Alumni Akmil 1997 Korban Ledakan Amunisi di Garut |
![]() |
---|
Korban Ledakan di Garut Diidentifikasi Melalui Baju, Foto hingga Sikat Gigi |
![]() |
---|
Fakta Video Viral Detik-detik Sebelum Ledakan di Garut, Warga Ikut Memilah, Sudah Sering Bantu TNI |
![]() |
---|
Detik-detik Warga Mendekat Setelah Ledakan Bom di Garut, Balapan Naik Motor Berebut Selongsong Bom |
![]() |
---|
Kronologi Kegiatan Pemusnahan Bom Kadaluarsa Tewaskan 13 Orang, Warga Garut Berebut Selongsong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.