Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Solo

Keluhan Pengusaha di Solo, Ada Ormas Minta Jatah Uang Keamanan Rp 3 Juta Perbulan

Seorang pengusaha di Solo melapor dirinya menjadi korban pemalakan oleh organisasi masyarakat.

Editor: rival al manaf
(KOMPAS.com/Labib Zamani)
Wali Kota Solo, Respati Ardi melakukan sidak ke pelaku usaha yang bergerak di bidang elektronik di Jalan Yos Sudarso, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Rabu (14/5/2025). 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pengusaha di Solo melapor dirinya menjadi korban pemalakan oleh organisasi masyarakat.

Pengusaha itu mengaku diminta uang Rp 3 juta per bulan sebagai uang keamanan.

Aduan itu disampaikan langsung ke Wali Kota Solo, Respati Ardi.

Pengaduan ini menimbulkan rasa ketakutan di kalangan pelaku usaha yang merasa tertekan oleh permintaan tersebut. 

Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyampaikan hal ini saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Kamis (15/5/2025).

"Saya komunikasi dengan pengadu langsung. Pengadu sudah WA saya langsung, tapi pengadu masih ketakutan menyampaikan mana tempat titiknya," ungkap Respati.

Ketakutan yang dialami pengadu, lanjut Respati, membuatnya enggan mengungkap identitas ormas yang meminta uang keamanan.

"Kita sedang gali aduan tersebut karena pengadu masih belum berkenan (menyampaikan ormasnya)," tambahnya.

Respati mengingatkan bahwa pelaku usaha harus berani melaporkan kejadian serupa kepada Pemkot Solo.

"Kalau ada lagi (ormas yang meminta uang keamanan) langsung WA saya. Saya sudah sampaikan ada kanal Lapor Mas Wali, Satpol PP, Kapolres, semua mendukung Solo anti-pungli dan anti-premanisme," tegasnya.

Wali Kota Solo tersebut menilai bahwa kota yang dipimpinnya sebenarnya merupakan daerah yang kondusif, baik dari praktik pungli maupun premanisme.

"Saya mewakili Pemkot Solo memohon maaf pada warga yang masih ada yang kena dampak premanisme," ujarnya.

Lebih lanjut, Respati mengungkapkan bahwa Pemkot bersama Tim Saber Pungli Polresta Solo akan membuat layanan aduan khusus bagi para pengusaha dan pelaku UMKM.

Layanan ini diharapkan dapat memberikan wadah bagi mereka untuk melaporkan praktik pungli dan premanisme.

"Jadi nanti kami, Tim Saber Pungli akan membuat layanan aduan khusus. Pengusaha, warga biasa, pelaku UMKM yang merasa diganggu oleh premanisme bisa melaporkan melalui layanan khusus," ungkap Respati.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pelaku Usaha "Dipalak" Rp 3 Juta oleh Ormas Ketakutan, Walkot Solo: Saya Mohon Maaf "

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved