Berita Viral
Inilah Sosok Nera Siswi SMA Bertubuh Mungil Asal Saguling, Jalan Kaki dan Naiki Rakit ke Sekolah
Bagi Nera, berjalan kaki naik-turun bukit dan menyebrangi sungai untuk bersekolah sudah menjadi kebiasaan kesehariannya dan dihadapi penuh semangat.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BANDUNG - Inilah sosok Nera Nur Puspita, siswi kelas X SMA Negeri 1 Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Sosoknya menjadi viral seusai kisahnya terekspose, bahkan belum lama ini berjumpa secara langsung dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Dia disebut siswi yang memiliki semangat tinggi dalam menimba ilmu.
Baginya, jarak tempuh jauh dari rumah ke sekolah bukanlah halangan, termasuk akses menuju sekolah yang begitu pelik --berjalan kaki naik turun gunung dan sebrangi sungai gunakan rakit bambu--.
Baca juga: Viral Oknum Bobotoh Lakukan Pelecehan Saat Konvoi Persib Juara Ditangkap: Aku Minta Maaf Teteh
Baca juga: Viral Ngaku Penyuka Sesama Jenis, Bima Tiktoker Lampung Unggah Video Kontroversi, Warganet Salfok
Dia pun tak pernah mengeluh atas kondisinya, tetap bersemangat bersekolah hingga saat ini demi meraih cita-citanya yang ingin menjadi seorang perawat.
Ya, kisah siswi bertubuh mungil di Kabupaten Bandung Barat menjadi sorotan publik.
Bahkan secara khusus Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengundang siswi bernama Nera Nur Puspita tersebut ke Gedung Pakuan Kota Bandung.
Nera merupakan siswi yang kesehariannya berjalan kaki dan menaiki rakit bambu dari rumah menuju sekolahnya.
Untuk berangkat sekolah, bocah tersebut bisa menempuh perjalanan paling cepat 1 jam.
Kisah siswi yang pergi dan pulang sekolah berjalan kaki, naik-turun bukit, hingga menaiki rakit bambu menyeberangi Sungai Citarum, viral di media sosial.
Siswi bernama Nera Nur Puspita (16) ini membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melongo kaget.
Saat menemui sang siswi yang kesehariannya berangkat sekolah tak biasa, Dedi Mulyadi terkejut.
Hal ini diungkap dalam unggahan media sosial Kang Dedi Mulyadi (KDM) pada Jumat (16/5/2025).
Nera baru-baru ini diundang ke Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, di Gedung Pakuan Kota Bandung.
Dedi Mulyadi sengaja mengundang Nera karena kagum terhadap semangat remaja tersebut, dalam bersekolah.

"Ini yang anak sekolah itu?" tanya Dedi Mulyadi.
"Yang naik perahu itu?"
"Kok kecil banget," sambung Dedi Mulyadi.
Orang-orang yang mendampingi siswi bernama Nera itu pun tertawa.
Mereka membenarkan bahwa Nera Nur Puspita merupakan siswi yang viral naik rakit bambu demi berangkat sekolah.
Namun dalam video viral tersebut, Nera tidak mengenakan seragam SMA, tetapi Pramuka, sehingga banyak yang tak mengira bahwa dia merupakan siswi SMA karena tubuhnya yang mungil.
Kemudian Nera diajak mengobrol oleh Dedi Mulyadi.
Nera Nur Puspita rupanya duduk di bangku kelas 1 SMA Negeri 1 Saguling dan berusia 16 tahun.
Dia bercita-cita ingin menjadi perawat.
Dia merupakan anak tertua dari tiga bersaudara dan punya dua adik yang baru mau masuk SMP dan masih balita.
Nera Nur Puspita tinggal bersama ibu kandung dan ayah sambung di Kampung Cipeundeuy, Desa Jati.
Sementara ayah kandungnya sudah berpisah dengan ibu kandungnya dan menikah lagi.
Dia menyebut, jarak yang harus dia lalui untuk ke sekolah memang tidak dekat.
"Jauh Pak, kalau misalnya mau naik motor harus muter-muter," tutur Nera Nur Puspita.
Baca juga: Viral Perjuangan Bu Guru Risma Bertaruh Nyawa ke Sekolah, Bergelantungan di Jembatan Rusak
Baca juga: Tanggapan BKPPD Grobogan Soal Video Viral Perempuan Berseragam PNS, Siapa Wanita Itu?
Nera memilih jalan kaki dan menaiki rakit karena memang sudah terbiasa.
Waktu tempuh dari rumahnya ke sekolah, kata Nera, bisa mencapai 1 jam atau 1,5 jam.
"Pokoknya berangkat ke sekolah pukul 05.30."
"Itu sampai ke sekolah kadang pukul 07.00, kadang pukul 06.30," kata Nera Nur Puspita.
Dedi Mulyadi kembali terkejut ketika mendengar cerita dari ibu Nera soal tubuh putrinya yang mungil.
Karena Nera waktu masih balita bertubuh normal.
Namun kejadian tak terduga terjadi ketika Nera kecil kedapatan makan obat nyamuk.
"Hah, makan obat nyamuk, bagaimana maksudnya?" tanya Dedi Mulyadi.
"Lagi masa pertumbuhan masih bayi, di bawah kasur ada obat nyamuk dimakan katanya, sampai mulut berbusa, berobat sih berobat, cuma ke bidan gitu," ungkap ibunya Nera.
Merespons soal naik rakit, Dedi Mulyadi menelepon bawahannya untuk mengecek sungai perlintasan rakit yang dilalui Nera Nur Puspita ini.
Jika memungkinkan, kata Dedi Mulyadi, bisa jadi akan dibangun jembatan rakit untuk perlintasan warga.
"Jadi sekarang sudah ketemu Pak Dedi, hari ini langsung akan ditengok lokasinya, bisa dibangun jembatan atau tidak."

Apabila di lokasi bisa dibangun jembatan, Dedi Mulyadi mengatakan akan langsung membangunnya agar memudahkan Nera dan warga setempat untuk menyeberang.
"Nanti Pak Gubernur mau dilihat, hari ini juga nyuruh Kepala PU untuk dilihat, bisa enggak dibikin jembatan gantung," kata Dedi.
"Kalau nanti bisa dibangun jembatan gantung, dibangunin jembatan gantung," imbuh dia.
Tak hanya itu, Dedi Mulyadi juga berjanji akan memberi Nera Nur Puspita pelampung untuk naik rakit agar terjamin keselamatannya.
"Nanti disiapin pelampungnya."
"Kamu anak hebat, bersemangat untuk bersekolah," kata Dedi Mulyadi.
Di akhir pertemuannya, Dedi Mulyadi memberikan uang segepok yang semuanya nominal seratus ribu rupiah untuk Nera.
Uang ini sebagai bentuk apresiasi Dedi Mulyadi terhadap semangat Nera untuk bersekolah.
Dedi berharap, adanya hadiah tersebut membuat Nera semakin semangat sekolah dan belajar.
"Nih, Pak Dedi mau ngasih hadiah."
"Kamu tambah sekolahnya."
"Beli alat-alat sekolah," kata Dedi Mulyadi.
Nera Nur Puspita yang terkejut menyebut jika uang yang diberikan Dedi Mulyadi terlalu banyak.
"Makasih, ini terlalu banyak, Pak," ujar Nera.
Baca juga: Viral Pria Gunakan Toa Masjid Umumkan Imbauan untuk Pemilik Tuyul di Klaten, Ini Faktanya!
Baca juga: Viral Aksi Sawer DJ, Berapa Harta Kekayaan LHKPN Anggota DPRD Lampung Utara Hatami? Ini Rinciannya
Sosok Nera Siswi SMA Negeri 1 Saguling
Nera Nur Puspita merupakan siswi kelas X SMA Negeri 1 Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Setiap harinya, Nera ke sekolah dengan berjalan kaki, naik turun bukit, hingga harus menyeberangi Waduk Saguling menggunakan rakit.
Dia biasanya berangkat dari rumah pukul 05.00 agar tidak terlambat sampai di sekolah.
"Dari rumah itu pukul 05.00, paling lambat pukul 05.30."
"Kalau lebih dari itu pasti terlambat," kata Nera.
Nera kerap harus mengurungkan niatnya untuk pergi ke sekolah karena terjatuh, sehingga membuat bajunya kotor.
"Jalannya jauh, kalau hujan licin, suka jatuh," ucapnya
Di mata teman-temannya, Nera Nur Puspita dikenal memiliki semangat juang yang tinggi untuk bersekolah.
Meski harus menempuh perjalanan yang ekstrem dan berbahaya, Nera tetap berangkat ke sekolah walaupun kerap terlambat.
"Betul, walau perjalanan jauh, dia tetap pergi ke sekolah."
"Kadang suka terlambat dan ketinggalan pelajaran, tetapi tetap masuk," kata Maria Rosalina, teman sekelas Nera di SMA Negeri 1 Saguling.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Saguling, Husni Mubarok mengungkapkan hal serupa jika Nera merupakan siswi yang memiliki semangat tinggi untuk sekolah.
Husni pun memaklumi kondisi Nera yang terkadang datang terlambat ke sekolah.
"Kami pihak sekolah memaklumi."
"Tugas bisa menyusul dianggap tetap hadir, ada yang ngasih tugas, secara daring," katanya.
Husni berharap, Nera Nur Puspita bisa menjadi sosok inspiratif bagi semua kalangan dalam menuntut ilmu. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nera Siswi Jalan Kaki & Naik Rakit ke Sekolah Kaget Dapat Uang dari Gubernur: Terlalu Banyak Pak
Bandung
viral
Viral Bandung
Nera Nur Puspita
SMA Negeri 1 Saguling
Pemprov Jabar
Dedi Mulyadi
Husni Mubarok
feature
Human Interest
Running News
Siswi SMA Naiki Rakit Bambu
"Saya Syok" Edi Warga Ungaran Tiba-tiba Terima Akta Cerai dari Istri, Menduga Palsukan Dokumen |
![]() |
---|
Inilah Sosok Pendaki Gunung Tertua di Dunia, Taklukan Gunung Fuji di Usia 102 Tahun |
![]() |
---|
Nasib Guru di Sleman Setelah Viral Diminta Mencicipi MBG, Ikut Keracunan Bersama 378 Siswa |
![]() |
---|
Duduk Perkara Ustaz Evie Effendi Dilaporkan, KDRT hingga Ludahi Anak: Gegara Minta Uang Bulanan |
![]() |
---|
10 Fakta Kasus Rumah Hadi di Demak Dilelang Koperasi Gara-gara Utang Rp 20 Juta, Bunga Rp 56 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.