Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Suami Najwa Shihab Meninggal

Apa Sakit yang Diderita Ibrahim Sjarief Suami Najwa Shihab Sebelum Meninggal di Usia 48 Tahun?

Sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia hari ini, Selasa (20/5/2025) pada pukul 14.29 WIB.

|
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Instagram @najwashihab
SUAMI NAJWA SHIHAB - Tangkapan layar dari Instagram @najwashihab pada Selasa (20/5/2025) - Foto keluarga Najwa Shihab bersama suami dan anaknya. 

TRIBUNJATENG.COM - Kabar duka datang dari presenter Najwa Shihab.

Sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia hari ini, Selasa (20/5/2025) pada pukul 14.29 WIB.

Ibrahim Sjarief wafat di RS PON Jakarta Timur.

Kabar wafatnya Ibrahim disampaikan oleh media Narasi, yaitu media yang didirikan oleh Najwa Shihab.

Baca juga: Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf Meninggal Dunia, Ini Jadwal Pemakamannya

Sedangkan Ibrahim Sjarief menjabat sebagai Komisaris Utama Narasi.

"Telah berpulang Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, selaku komisaris utama Narasi dan suami dari pendiri Narasi, Najwa Shihab Mendiang berpulang pada 20 Mei 2025 pukul 14.29 WIB di RS PON Jakarta Timur.

Ibrahim sempat menjalani perawatan di RS PON Jakarta Timur karena sakit.

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla atau Gus Ulil juga membenarkan kabar tersebut.

Gus Ulil menyebut Ibrahim Sjarief meninggal karena sakit stroke.

"Kena stroke," ucap Gus Ulil, dikutip dari Kompas.com.

Almarhum Ibrahim Sjarief akan dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta, pada Rabu (21/5/2025) besok.

"Innalillahi wainnailaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf," ujar Meutya kepada Kompas.com, Selasa. 

"Rencana pemakaman akan dilaksanakan pada Rabu, 21 Mei 2025, pukul 10.00 WIB di TPU Jeruk Purut," kata dia.

Sosok Suami Najwa Shihab

Ibrahim Sjarief Assegaf adalah figur penting di balik layar dalam dunia hukum Indonesia.

Lahir di Surakarta pada tahun 1977, Ibrahim merupakan alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).

Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke University of Melbourne, Australia, untuk meraih gelar LLM (Master of Laws).

Dalam karier profesionalnya, Ibrahim dikenal luas sebagai pengacara andal dengan spesialisasi di bidang perbankan dan keuangan, restrukturisasi dan kepailitan, serta merger dan akuisisi (M&A).

Ia merupakan direktur PT Justika Siar Publik, perusahaan hukum digital yang menaungi platform Hukumonline, serta pendiri firma hukum ternama Assegaf Hamzah & Partners.

Beberapa penghargaan bergengsi yang pernah diraihnya antara lain:

  • Leading Lawyer oleh Asialaw Leading Lawyers (2016)
  • Leader in His Field versi Chambers Asia Pacific (2016)
  • IFLR 1000 Leading Lawyer untuk sektor Financial & Corporate

Ibrahim menikah dengan Najwa Shihab pada tahun 1997.

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putra, Izzat Ibrahim Assegaf.

Keduanya juga dikaruniai seorang anak perempuan, Namiyah Assegaf.

Namiyah Assegaf juga meninggal beberapa jam setelah lahir.

Selama lebih dari 25 tahun pernikahan, pasangan ini dikenal harmonis dan jauh dari sorotan negatif.

Najwa pernah menyebut bahwa komunikasi dan waktu berkualitas bersama adalah kunci utama keharmonisan keluarga mereka, meskipun keduanya memiliki kesibukan tinggi di bidang masing-masing.

Di balik kesuksesannya, Ibrahim dikenal sebagai pribadi sederhana dan rendah hati.

Ia jarang muncul di media dan lebih memilih fokus pada dunia profesional dan keluarga.

Hobi bersepedanya kerap menjadi pelarian dari padatnya rutinitas, dan ia juga dikenal gemar membaca.

Ibrahim adalah keturunan keluarga terpandang, berdarah Arab Quraisy-Bugis, dan merupakan keturunan Nabi Muhammad SAW melalui marga Assegaf.

Pertemuan dengan Najwa

6 Bulan Kenal, Ini yang Buat Najwa Shihab Yakin Menikah dengan Ibrahim Assegaf di Usia 20 Tahun

TRIBUNJATENG.COM - Kabar duka datang dari presenter dan jurnali Najwa Shihab, sang suami Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia, Selasa (20/5/2025).

Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia 45 tahun karena stroke di Rumah Sakit PON, Jakarta Timur.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh media Narasi yang didirikan oleh Najwa Shihab.

"Telah berpulang Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf, selaku komisaris utama Narasi dan suami dari pendiri Narasi,

Najwa Shihab Mendiang berpulang pada 20 Mei 2025 pukul 14.29 WIB di RS PON Jakarta Timur.

Kami dari Narasi turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya," tulis Narasi.

Sosok Ibrahim Sjarief Assegaf 

Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai seorang pengacara yang memiliki reputasi kuat di bidang hukum korporasi, perbankan, restrukturisasi, dan kepailitan.

Ia merupakan mitra di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.

Selain itu, ia juga menjabat sebagai direktur di PT Justika Siar Public (Hukumonline), sebuah perusahaan yang menyediakan layanan hukum berbasis teknologi. 

Ibrahim lahir di Surakarta (Solo) pada tahun 1977. 

Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 

Setelah itu, ia menjadi rekan peneliti tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School pada 2002 hingga 2003. 

Pendidikan lanjutannya ia tempuh di University of Melbourne, Australia, dengan gelar Master of Laws (LLM) pada tahun 2009. 

Studi tersebut ia jalani berkat beasiswa dari Australian Development Scholarship.

Putuskan Menikah Muda

Najwa Shihab dan Ibrahim Assegaf bertemu bertemu saat masih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. 

Saat itu, Ibrahim merupakan senior Najwa Shihab di kampus.

Keduanya menjalin hubungan selama enam bulan sebelum memutuskan menikah pada 1997.

Saat itu Najwa Shihab masih berusia 20 tahun dan berstatus mahasiswi semester 3.

Dalam video wawancaranya bersama Merry Riana, Najwa tidak pernah memiliki cita-cita untuk menikah muda.

Namun saat itu ia yakin Baim, panggilan akrab sang suami, merupakan sosok pria yang tepat untuk menjadi pendamping hidupnya.

"Gak pernah berencana spesifik nikah muda sih, cuma merasa menemukan orang yang tepat aja dan waktu itu mikirnya kalau bisa bahagia sekarang kenapa harus menunda kebahagiaan," kata Najwa.

Sebelum menerima pinangan Baim yang terpaut usia 6 tahun lebih tua, Najwa sempat diajak untuk melaksanakan ibadah umrah oleh kedua orang tuanya.

"Sebelum memutuskan untuk menerima lamaran, supaya mantab dulu salat istikharah di sana," kata Najwa.

Seusai melaksanakan ibadah umrah kedua orang tuanya memastikan kembali dan akhirnya Najwa yakin untuk menerima lamaran Baim.

Setelah menikah keduanya merasa tidak seperti sudah menikah karena masih tinggal di rumah orang tua.

"Berasanya kayak pacaran tapi serumah," kata Najwa.

Keduanya juga sempat menunda beberapa tahun untuk memiliki buah hati karena saat itu ia harus menyelesaikan kuliah terlebih dulu.

"Penting juga untuk mengenal suami, sebelum memutuskan untuk menjadi seorang ibu, harus solid dulu hubungan suami istri," kata Najwa.

Meski sempat harus menjalani hubungan jarak jauh karena Ibrahim melanjutkan studi ke luar negeri, keduanya merasa semakin dekat. 

Najwa bahkan menyebut Ibrahim sebagai teman diskusi terbaik yang selalu memberinya perspektif dan solusi dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua anak: Izzat Ibrahim Assegaf dan Namiyah Assegaf, yang meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved