Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Lonjakan Pencari Kerja di Jateng Diprediksi 3.500 Orang Sehari: Dampak Nyata Badai PHK?

Di tengah badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Jawa Tengah, jumlah pencari kerja mengalami peningkatan setiap harinya.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Eka Yulianti Fajlin
LAMAR KERJA - Para pencari kerja sedang menumpuk berkas lamaran di sebuah stand pada Jobfair Naker Fest Kota Semarang 2025 di Auditorium Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang, Selasa (6/5/2025). (TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Jawa Tengah, jumlah pencari kerja mengalami peningkatan setiap harinya.

Di Kabupaten Blora saja, jumlah pencari kerja bertambah 100 orang setiap hari.

Jika mengambil angka rata-rata sama di setiap kabupaten/kota se-Jawa Tengah, maka sedikitnya ada 3.500 pencari kerja baru setiap harinya.

Baca juga: PHK Kota Semarang Capai 1.750 Pekerja, Didominasi Dampak Pailit Sritex 

Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Blora, mencatat para pencari kerja di Blora setiap harinya berjumlah puluhan orang.

Staf Fungsional Pengantar Kerja Dinperinaker Blora, Edy Susanto, menyampaikan jumlah pencari kerja setiap hari bervariasi.

Namun rata-rata per hari mencapai 30 orang.

"Untuk data pencari kerja sendiri itu di Kabupaten Blora saat ini bervariasi. Jadi setiap harinya itu bisa di atas 30 lah. Nah, itu untuk yang hari-hari biasa."

"Namun setelah pengumuman lulus sekolah, itu seperti saat ini ada di atas 80 sampai 100 orang per harinya. Data pencari kerja ini, kami dapat dari data orang yang mengajukan pembuatan Kartu Kuning (AK-1) atau Kartu Tanda Pencari Kerja," jelasnya, Kamis (22/5/2025).

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan selain melayani pembuatan kartu AK-1 secara offline, juga dilayani dengan online.

"Rata-rata pencari kerja itu lulusan SMK. SMK, SMA sederajat. Mereka mencari kerjanya selain di Blora sendiri, biasanya ke wilayah kabupaten tetangga, seperti Rembang, Grobogan, Jepara, dan lainnya," paparnya.

JELASKAN SOAL PHK - Kadisnaker Kota Semarang, Sutrisno menjelaskan mengenai PHK di Kota Semarang, Kamis (22/5/2025).
JELASKAN SOAL PHK - Kadisnaker Kota Semarang, Sutrisno menjelaskan mengenai PHK di Kota Semarang, Kamis (22/5/2025). (Tribun Jateng/Idayatul Rohmah)

Dampak Dari PHK

Bertambahnya jumlah pencari kerja tak lain karena dampak dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang tengah terjadi.

Misalnya, jumlah kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kota Semarang tercatat mecapai 1.750 orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Sutrisno, menjelaskan dari total kasus PHK tersebut, dominasi terbesar berasal dari PHK massal di PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex).

"PHK ini bukan karena apa atau suatu masalah, tetapi terbanyak (disebabkan) karena pailit," kata Sutrisno, saat ditemui di kantornya, Kamis (22/5/2025)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved